“Jumlah UMKM saat ini mencapai 97 persen, dan menampung 50 persen lapangan pekerjaan baru secara global. UMKM berperan penting dalam mendukung pertumbuhan berkelanjutan, dan pengentasan kemiskinan ekstrem,” ungkap Menko Airlangga.
Ketiga, APEC perlu meningkatkan komitmen untuk menciptakan ekonomi bersih dan berkeadilan.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan menciptakan lingkungan investasi dan kebijakan perdagangan yang kondusif, mengembangkan teknologi inovatif, serta memberikan insentif untuk mendukung transisi ekonomi bersih.
“Mari kita tingkatkan kerja sama untuk pemulihan dan kebangkitan yang lebih kuat. Baik secara lingkungan maupun ekonomi,” ujar Menko Airlangga kepada para pemimpin APEC yang hadir.
Dalam APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM).tersebut, para pemimpin Ekonomi APEC berhasil menyepakati 2022 APEC Leaders’ Declaration.
Sampai hari pertama penyelenggaraan, AELM masih mengalami kebuntuan mengenai isu perang Ukraina.
Untuk memecah kebuntuan, para pemimpin Ekonomi APEC sepakat menggunakan rumusan dalam G20 Leaders’ Declaration mengenai isu tersebut.
Sehingga, deklarasi dapat diterima oleh seluruh pihak.
“Indonesia merupakan satu-satunya negara yang tergabung dalam tiga forum kerja sama internasional, yaitu G20, APEC, dan ASEAN. Indonesia memiliki posisi sangat strategis untuk menjembatani ketiga forum kerja sama tersebut,” tegas Menko Airlangga.
“Ada benang merah antara G20, APEC, dan ASEAN, yaitu semangat togetherness dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada,” imbuhnya.
Dalam kegiatan tersebut, Menko Airlangga juga banyak menerima apresiasi dari para pemimpin Ekonomi APEC serta IMF, atas keberhasilan kepemimpinan Indonesia dalam Presidensi G20 Indonesia tahun 2022.
Selain Leaders’ Declaration, pertemuan tersebut juga mengesahkan Bangkok Goals for the Bio-Circular-Green (BCG) Economy, sebagai pendekatan bersama APEC. Demi mewujudkan pemulihan ekonomi pasca pandemi yang inklusif dan berimbang, guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tangguh dan berkelanjutan.
Discussion about this post