HNW melanjutkan tanggal 7 November juga merupakan rangkaian dari hari-hari bersejarah. Dimulai dengan adanya Fatwa dan Resolusi Jihad pada 22 Oktober yang kemudian menjadi Hari Santri Nasional. Kemudian pada tanggal 28 Oktober 1928, para pemuda termasuk di dalamnya Jong Islamieten Bond bersama pemuda-pemuda lain berperan mempersiapkan Indonesia merdeka.
Kemudian tanggal 7-8 November 1945 dalam Kongres Umat Islam Indonesia di Yogyakarta, semua Ormas dan Orpol Islam sepakat mendukung resolusi atau Fatwa Jihad mempertahankan dan menyelamatkan Indonesia merdeka.
Selanjutnya, tanggal 10 November 1945, pemuda Soetomo sangat terpengaruh dengan Fatwa dan Resolusi Jihad maka dengan pekikannya yang menggelegar yaitu “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Merdeka” telah menggerakan para pemuda mengikuti fatwa kiai, membuat laskar santri, Lasykar Hizbullah, Lasykar Sabilillah dll, demi mempertahankan Indonesia merdeka.
Saat ini, 77 tahun kemudian, pada 7 November 2022, di Pondok Pesantren Darunnajah, Prof. K.H. Ma’ruf Amin memilih sebagai tanggal launching Universitas Darunnajah. Tanggal 7-8 November menjadi tanggal bersejarah, pondok pesantren Darunnajah mendidik, dan mengembangkan sumber daya manusia santri dan mahasiswanya.
Bukan hanya berskala nasional saja, sesuai dengan keteladanan para tokoh bangsa dan pimpinan umat saat perjuangkan Indonesia Merdeka, Ponpes Darunnajah selain melaunching Universitasnya, juga menyelenggarakan konferensi internasional pengasuh pesantren untuk mempersiapkan Pesantren yang terus mampu berkontribusi hadirkan solusi kemanusiaan dan kebangsaan yang menandakan bahwa Islam memang rahmatan lil alamin.
“Ini dibuktikan dengan adanya berbagai disiplin ilmu dan komitmen peradaban yang terus bisa didalami dan diwujudkan. Itulah salah satu jati diri dari Ponpes dan Universitas Darunnajah yang penting dikembangkan dan diikuti oleh pesantren dan universitas-universitasnya,” pungkasnya.(RM.ID)
Discussion about this post