“Karenanya disiapkanlah Sekolah Tinggi Islam yang kemudian berubah menjadi Universitas Islam Indonesia. Kita semua sekarang ini, di kampus Universitas Darunnajah ini, merasakan adanya aura dan spirit kuat, betapa semangat itu akan dilanjutkan dengan berdirinya Universitas Darunnajah,” kata HNW dalam Pembukaan Konferensi Internasional Pengasuh Pesantren Se-Asia Tenggara dan Grand Launching Universitas Darunnajah di Pondok Pesantren Darunnajah, Jakarta, Senin (7/11).
Pembukan konferensi internasional dan launching Universitas Darunnjah ini dihadiri Ketua Dewan Masjid Indonesia yang juga Ketua Dewan Penyantun Universitas Darunnajah H. Jusuf Kalla, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor KH. Hasan Abdullah Sahal, Rektor Universitas Islam Madinah Syekh Dr. Hasan bin Abdul Muním Al-Aufi, Pengasuh Pesantren dan Presiden Pesantren Darunnajah Dr. KH. Sofwan Manaf, Presiden Pengasuh Pesantren Indonesia (P2I) Dr. KH. M. Tata Taufik.
Sementara Wakil Presiden Prof. KH. Ma’ruf Amin yang sekarang sedang menjalankan tugas negara di Mesir, hadir secara virtual sekaligus membuka secara resmi konferensi internasional dan grandlaunching Universitas Darunnajah.
HNW, sapaan Hidayat Nur Wahid, menyebutkan pemilihan tanggal 7 November dari Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin sebagai hari launching Universitas Darunnjah, adalah pemilihan yang mempunyai makna sejarah yang baik dan sangat tepat.
Sebab dulu pada tanggal 7-8 November 1945, berlangsung Kongres Umat Islam Indonesia yang pertama di Yogyakarta yang dihadiri NU, Muhammadiyah, Persis, PUI, dan seluruh Ormas dan partai-partai Islam.
Kongres ini menghasilkan keputusan yang sangat penting, yaitu semuanya mendukung Fatwa dan Resolusi Jihad KH. Hasyim Asy’ari yang disampaikan pada 22 Oktober 1945, para kiai dan santri sepakat menghasilkan fatwa Jihad. Di mana umat Islam di daerah jihad, wajib ain hukumnya memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari kemungkinan dijajah kembali oleh Belanda.
“Keputusan yang kedua adalah mendirikan satu partai Islam, yaitu Madjelis Sjoero Moeslimin Indonesia atau disingkat Masjoemi,” jelas HNW.
Discussion about this post