Di sisi lain, Indonesia juga mengalami deflasi di bulan terakhir. Sehingga, pertumbuhan ekonomi menjadi berkualitas. Reformasi struktural yang dilakukan melalui implementasi Undang-Undang Cipta Kerja, juga terus dilanjutkan.
Berbagai upaya ini diharapkan bisa menjadi langkah kita untuk menghindari resesi global di tahun 2023. OECD, IMF, EDB, dan World Bank memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 4,8-5,1 persen.
“Artinya, beberapa lembaga juga sepakat dengan Indonesia bahwa Indonesia bisa menjadi the bright spot in the dark. Jadi, masih bisa keluar dari resesi di tahun depan,” tutur Airlangga optimis.
Terkait dengan penyelenggaraan KTT G20, Menko Airlangga meyakini, event tersebut akan membuat perekonomian Indonesia secara nasional baik.
“Dari segi recognition, Indonesia akan menjadi perhatian dunia. Ini membawa dampak positif ke depan. Apalagi, pada saat G20 ini, ekonomi Indonesia tumbuh baik di 5,72 persen. Inflasi juga kita bisa tekan, turun di 5,7 persen,” papar Airlangga.
“Jadi, kita dalam performance baik memimpin G20. Apalagi, kita juga akan memegang keketuaan ASEAN. Ini tentu akan membuat Indonesia semakin diperhitungkan,” tegasnya.(RM.ID)
Discussion about this post