Lebih lanjut, Indonesia juga masih mendapatkan windfall profit, akibat tingginya harga beberapa komoditas unggulan yang didominasi oleh batu bara 13,31 persen. Disusul minyak kelapa sawit 8,95 persen, serta besi dan baja di angka 6,38 persen.
Alhasil, sektor ekspor mampu tumbuh double digit sebesar 21,64 persen (yoy).
Sementara itu, impor juga tumbuh tinggi sebesar 22,98 persen (yoy) selama Triwulan III-2022. Didorong kenaikan impor bahan baku dan barang modal, untuk mendukung aktivitas ekonomi yang menciptakan nilai tambah lebih tinggi. Sehingga, masing-masing mampu tumbuh 34,22 persen dan 44,08 persen (yoy).
Pertumbuhan ekonomi Indonesia, hampir terjadi di seluruh sektor lapangan usaha selama Triwulan III-2022.
Sektor Industri Pengolahan sebagai kontributor terbesar PDB tumbuh positif sebesar 4,83 persen (yoy).
Sektor utama lainnya, seperti Sektor Pertambangan dan Pertanian mengalami pertumbuhan, masing-masing sebesar 3,22 persen (yoy) dan 1,65 persen (yoy).
Di saat yang sama, Sektor Transportasi dan Pergudangan merupakan sektor dengan pertumbuhan paling tinggi, sebesar 25,81 persen (yoy). Diikuti Akomodasi dan Makanan Minuman 17,83 persen (yoy) dan Administrasi Pemerintahan 12,42 persen (yoy).
“Pulihnya berbagai sektor usaha di Triwulan III-2022 juga mendorong peningkatan penyerapan tenaga kerja,” ungkap Airlangga.
Melansir data per Agustus 2022, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga meningkat menjadi 68,63 persen. Sementara Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), menurun menjadi 5,86 persen. Lebih baik dibandingkan tahun 2021.
Sektor Pertanian menjadi sektor usaha yang mengalami peningkatan penyerapan tenaga kerja paling besar.
Selain itu, keyakinan dunia usaha untuk mulai merekrut pegawai, juga tercermin dari peningkatan persentase komposisi penduduk bekerja di kegiatan formal sebesar 0,14 persen (dibandingkan Agustus 2020).
Secara umum, aktivitas ekonomi yang terus pulih, telah berhasil menurunkan jumlah penduduk usia kerja, yang terdampak Covid-19 menjadi sebesar 4,15 juta orang di Agustus 2022. Lebih baik dibanding tahun lalu, dengan penurunan sebesar 17,17 persen (yoy).
Discussion about this post