JAKARTA.BANPOS- Anggota Komisi X DPR Robert J Kardinal mendesak ada yang bertanggung jawab atas bencana gagal ginjal akut yang menyebabkan 143 lebih anak meninggal dunia. Dia menuntut agar Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito mengundurkan diri.
Robert bilang, BPOM telah gagal melakukan pengawasan dalam peredaran obat-obatan di masyarakat, sehingga ratusan anak-anak tidak berdosa ikut menjadi korban.
“BPOM dan aparatnya yang ikut bertanggung jawab sebaiknya meletakkan jabatan atas kelalaian mereka. Tidak perlu menunggu dipecat,” ujarnya.
Dia menegaskan, kematian 143 anak akibat gagal ginjal akut ini merupakan bencana kemanusiaan yang luar biasa. Pelajaran berharga bagi dunia kesehatan Tanah Air. Bancana ini harus menjadi bahan evaluasi dan instropeksi mendalam bagi BPOM dalam menjalankan fungsinya.
“Ini terjadi karena BPOM tidak bekerja. Karena itu pejabat di BPOM ini sudah layak dipecat dan dituntut pidana, termasuk pemilik perusahaan obat dan makanan,” tegasnya.
Kardinal juga menyoroti temuan BPOM terhadap 7 obat sirup dengan cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) di luar ambang batas. Bahan ini diduga kuat menjadi penyebab kasus gagal ginjal akut pada anak ini. Temuan ini menunjukkan sangat parahnya kinerja pengawasan BPOM terhadap produksi obat dan dis¬tribusinya.
“Setelah ribut, banyak korban, (BPOM) baru sibuk. Seharusnya kita belajar dari BPOM Singapura yang betul-betul bekerja dan ber¬tanggung jawab atas semua obat dan makanan yang beredar di masyarakat,” jelas Kardinal.
Singapura belum lama ini langsung menarik berbagai produk makanan mengandung sulfur penyebab alergi.
Sebelumnya, BPOM mengu¬mumkan tujuh obat sirup dengan cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) di luar ambang batas.(RM.ID)
Discussion about this post