Setelah waktu normal habis, wasit memebrikan tambahan waktu lima menit. PEmain PErserang terus mengurung daerah pertahanan PSDS melalui kedua sayapnya maupun tendangan Wiga Briliian Syahputra.
Usaha tak kenal Lelah para punggawa Laskar Biru Langit akhirnya terbayar di menit 90+2. Wiga BRiliian Syahputra memanfaatkan sebuah kemelut di daerah pertahanan PSDS dengan sepakan kerasnya yang tak mampu dibendung kipper PSDS. 2-1 untuk keunggulan Perserang.
Hingga wasit meniupkan pluit Panjang, Perserang akhirnya keluar sebagai pemenang. Kemenangan ini juga menghapus dahaga kemenangan para pendukung Perserang.
“Kemenangan ini kami persembahkan untuk supporter dan seluruh masyarakat Serang yang terus mendukung kami dengan berbagai cara. Apapun bentuk dukungan yang diberikan, menjadi motivasi kami untuk meraih kemenangan,” kata pelatih Perserang, Sabrun Hanafi dalam jumpa pers usai pertandingan.
Sabrun juga memuji anak asuhnya yang tetap percaya dan berjuang hingga akhir demi meraih kemenangan. Menurutnya, ini membuktikan mental para pemain Perserang layak untuk memenangkan pertandingan ini.
“Pemain ingin membuktikan kepada para pendukungnya kalua mereka layak mengenakan seragam Perserang. Sehingga mereka berjuang mati-matian hingga pertandingan berakhir,” kata Sabrun.
Sementara, pemain Perserang, Idang Novriza Ali juga mengaku bersyukur bisa menghentikan rangkaian hasil buruk yang diraih sebelumnya. Menurutnya, para pemain memang sudah bertekad untuk mati-matian tampil sebaik mungkin di kompetisi Liga 2 yang tersisa.
“Alhamdulillah, ini adalah hasil yang kita harapkan. Para pemain juga senang dengan hasil ini dan tentu akan menjadi pelecut bagi para pemain untuk tampil lebih baik lagi di pertandingan selanjutnya,” pungkas Idang.
Sementara, pelatih PSDS Deli Serdang, Susanto menyesalkan kekalahan yang tercipta melalui gol di menit-menit akhir. MEnurutnya, para pemain PSDS kehilangan konsentrasi di menit-menit akhir sehingga gawangnya dibobol Perserang.
“Sepakbola itu bukan sekedar 90 menit, tetapi sampai wasit meniupkan pluit akhir pertandingan. Kalau satu detik saja kita lengah, maka perjuangan kita sepanjang pertandingan bisa menjadi sia-sia,” kata Susanto.(ENK)
Discussion about this post