Selanjutnya, jika ditambah biaya logistik dan pengiriman Rp 1.000 dan biaya keuntungan Rp 1.500, total harga minyak goreng menjadi Rp 13.591/liter. Artinya jika dijual seharga Rp 14.000/liter masih sangat mungkin dan masih sangat untung untuk pengusaha. “Tapi kenyataannya saat ini harganya Rp 17.900 /liter,” kata dia.
Selain itu, janji Zulhas lainnya adalah akan mengembangkan kemasan sederhana untuk didistribusikan kepada masyarakat. Namun, realitanya hingga hari ini, distribusi migor kemasan sederhana itu belum merata didapat masyarakat Indonesia.
“Kami ingin tahu itu didistribusikannya ke mana saja dan volumenya berapa. Di dapil kami Probolinggo, masih kesusahan mencari itu,” sebut Mutfi.
Kemudia, lanjut dia, Zulhas juga pernah berjanji akan menyelesaikan seluruh persoalan di sektor perdagangan yang belum kelar. Salah satunya soal robot trading. Bappebti menjanjikan akan menuntaskan persoalan ini selama tiga bulan, namun sudah tiga bulan berjalan regulasi robot trading belum juga dikeluarkan.
Masyarakat, kata Mufti, sudah menanti adanya regulasi untuk mengatur robot trading. “Banyak dana masyarakat hingga ratusan triliun yang disalahgunakan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab,” pungkasnya. (RMID)