Di malam harinya, diisi dengan ramah tamah di area beach camp diikuti oleh seluruh partisipan dan warga sekitar dengan menyajikan penampilan musikalisasi puisi dan karinding, Tunda fashion week anak pulau, pembagian hadiah perlombaan, bernyanyi bersama, serta bercengkerama sambil menyantap lezatnya ikan bakar khas pulau.
“Sebagai puncak acara, seluruh partisipan dengan semangat mengikuti upacara pengibaran bendera merah-putih penuh hikmat yang dipimpin oleh adik-adik pulau, berbarengan dengan pengibaran bendera merah-putih berukuran 10 meter kali 18 meter di atas permukaan laut Dermaga Timur Pulau Tunda,” katanya.
Tak hanya sampai di situ, rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan underwater ceremony di bawah laut kedalaman 8 meter. Diikuti oleh 20 penyelam dari komunitas selam Pitrodive, Guritadive, Kantor SAR Banten, Satuan Polair Pulau Tunda, dan 52 orang dari komunitas freedive Nahannafas Jabodetabek.
“Para penyelam lokal pemuda Pulau Tunda dalam kegiatan ini menunjukkan bahwa mereka memiliki kemampuan menyelam yang mumpuni dan mampu mengembangkan pariwisata Pulau Tunda,” tuturnya.
Dengan antusias masyarakat dan partisipan yang sangat tinggi, Festival Pulau Tunda 2022 berlangsung dengan sukses dan meninggalkan harapan bahwa Festival Pulau Tunda dapat dijadikan agenda event khas Pulau Tunda yang rutin diselenggarakan setiap tahunnya.
“Masyarakat berharap festival ini dapat kembali dilaksanakan, dengan semakin beraneka ragam kegiatan, serta pelibatan dari berbagai pihak yang lebih besar untuk mencapai dampak kebaikan yang juga lebih besar,” tandasnya.
Salah satu pemuda Pulau Tunda, Ucen berharap kegiatan Festival Pulau Tunda tahun 2023, pihaknya bisa lebih mandiri. Namun, tetap melakukan sinergi dengan lebih banyak instansi, organisasi, komunitas, dive center, dan agen-agen travel dari luar Pulau Tunda.
“Hal ini tentu untuk membawa lebih banyak wisatawan ikut terlibat di acara kami,” ungkapnya. (MUF/AZM)
Discussion about this post