ACEH, BANPOS-Menyambut perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia, ada peristiwa menarik yang ditunjukkan seorang putra asli Papua, John Wempi Wetipo yang juga Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri). Dia membagikan bendera merah putih di Tamansari Bustanus Salatin Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, Sabtu (13/8).
Kegiatan itu merupakan rangkaian dari Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih untuk menyambut peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia yang diinisiasi Kemendagri melalui Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Ditjen Pol dan Pum) dengan pembagiannya dimulai dari tiga kota yakni Merauke, Banda Aceh dan Surabaya.
“Gerakan pembagian 10 juta bendera dalam rangka HUT ke-77 RI ditandai dengan kehadiran Bapak Mendagri di Merauke, dan hari ini saya di Aceh untuk gerakan yang sama,” kata John Wempi Wetipo.
Kehadirannya sebagai orang timur Indonesia di wilayah Aceh memberikan harapan besar bahwa dari ujung timur hingga ujung barat Indonesia merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Wempi mengatakan Aceh dan Papua merupakan bagian dari kekuatan besar yang dimiliki Indonesia.
“Seperti Bhinneka Tunggal Ika, meski kita berbeda-beda tetapi tetap satu. Saya dari timur Indonesia datang ke wilayah barat karena kita adalah satu yang tak dapat dipisahkan, NKRI harga mati,” ujarnya.
Wempi mengatakan, adanya kepercayaan yang diberikan Presiden Jokowi kepadanya untuk menjadi Wamendagri turut mengokohkan keyakinan bahwa generasi muda Aceh juga memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi pemimpin di Indonesia.
“Saya mewakili masyarakat dari timur Indonesia yang diberi mandat kepercayaan oleh Bapak Presiden, ternyata orang timur seperti saya juga diberi kesempatan oleh negara untuk bisa menjadi pemimpin bangsa di republik ini,” kata John Wempi Wetipo.
Wempi mengatakan, Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih merupakan upaya untuk memupuk semangat nasionalisme. Terlebih, Agustus identik sebagai bulan kemerdekaan karena pada 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya dari para penjajah.
Discussion about this post