“Permintaan Anthurium naik 6 persen dibanding tahun 2020. Begitu juga dengan Dracaena naik 49 persen,” ujar Rosy yang biasa dipanggil Ochi.
Pihaknya berharap, PFI konsisten terus berusaha agar industri tanaman hias ini semakin naik dan stabil, serta terus berkembang di tingkat internasional.
Salah satu upaya yang dilakukan FPI adalah dengan menyelenggarakan event level internasional melalui acara Floriculture Indonesia International Convex (FLOII) 2022.
“Event ini akan dilaksanakan offline pada 14-16 Oktober 2022 di Hall A, Jakarta Convention Center (JCC), yang bekerja sama dengan PT Fasen Creative Quality,” jelas Ochi.
Senada dengan Ochi, Michael Bayu Sumarijanto selaku Presiden Direktur PT Fasen Creative Quality menjelaskan, FLOII dikembangkan dengan tujuan memfasilitasi semua pihak berkepentingan untuk bekerja sama mengembangkan industri tanaman hias di Indonesia.
Menurutnya, FLOII Convex 2022 mempromosikan serta mendukung pengelolaan tanaman hias, konservasi keanekaragaman hayati, transaksi bisnis, hingga menampilkan display tanaman hias terlengkap.
“FLOII Convex 2022 akan hadir dengan berbagai kegiatan. Yaitu pameran tanaman hias, konferensi, lokakarya, kontes, dan kegiatan sosial,” papar Bayu.
Dengan mengangkat tema Empowering Mindscapes and Transforming Indonesia Tropical Plants Industry, FLOII Convex 2022 diharapkan menjadi titik awal menyusun rencana strategis industri tanaman hias Indonesia. Dan menjadi salah satu event internasional yang diakui dunia, sebagai pameran keanekaragaman hayati terlengkap dan pusat bisnis yang efektif.
Pada kesempatan tersebut, hadir Ketua Indonesian Aroid Society Ery Erlangga. Ery sangat menyambut baik gelaran acara ini.
Menurutnya, Indonesia mempunyai potensi ekspor dan pengembangan tanaman hias karena iklim bagus.
“Acara ini menjadi ajang pertemuan antara penjual tanaman hias, kolektor maupun pengusaha. Kami berharap kerisauan, standarisasi terkait industri tanaman hias bisa dijawab dengan hadirnya event ini,” katanya.(RMID)
Discussion about this post