Lompatan pemikiran tersebut lanjut Al, saat ini telah ditindaklanjuti dengan berbagai kegiatan, salah satunya adalah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.
“Jadi tidak ada yang diluar RPD semua yang kita lakukan ini adalah panduanya RPD. Boleh di cek satu persatu, tersurat ada disana. Nah komposisi -komposisnya tergantung dalam dokumen perencanaanya itu, sehimgga saya tidak mungkin memproses satu agenda yang tanpa aturan. Itu prinsip. Dan saya sudah menemui langsung pemilik dari lahan (calon rest area Pelabuhan Merak) tersebut,” ungkapnya.
Adapun perencanaan pembangunan Rest Area di Pelabuhan Merak sendiri kata Al, dimaksudkan guna mengatasi persoalan yang dihadapi setiap tahun di wilayah tersebut.
“Rest Area Merak, adalah kita masih berpikir saja, rest area itu sudah jadi. Bisa dilihat disana ada partisipasi masyarakat yang luar biasa, yang rancangannya adalah Selter, untuk tempat kita antisipasi terjadi tsunami. Tadi saya lihat disana dan disaksikan oleh Pangdam Siliwangi, yang itu bisa menampung kurang lebih 1.000 kendaraan, dan itu bisa difungsikan bersama. Sehingga rest area itu adalah jawaban atas Sumatra-Jawa di peristiwa-peristiwa tertentu sangat menjadi masalah dalam penyebrangan,” ujarnya.
Bahkan tidak hanya rencana pembangunan proyek Rest Area Pelabuhan Merak, APBD Banten juga akan membangun proyek sejenis dikawasan wisata Situ Rawa Arum, Kota Cilegon.
E-Paper BANPOS Terbaru
“Sekarang kita sedang pendekatan lagi, dengan partisipasi yang sama untuk kita bangun, kita kerjasama dengan TNI. Yang lain, rest area yang kita pikirkan juga, disamping upaya memikirkan tata ekonomi Kota Cilegon, karena disitu ada Situ Rawa Arum yang tidak berfungsi selama ini, dan kita akan coba bersama nanti” ungkap dia.
Sebagai seorang Pj yang bekerja sesuai dengan RDP, Al juga meminta pihak-pihak terkait tidak menudingnya sebagai seorang, pemberi harapan palsu (PHP).
“Jangan di bilang PHP nanti. Jadi ini kan design. Design bolehkan kita berfikir perencanaan, kita dalam rangka baik juga untuk Kota Cilegon design itu kedepan, karena baik untuk kawasan wisata dan juga bisa berfungsi sebagai kawasan akhir area. Dengan beberapa titik itu,kalau kita mau satu hamparan karena space wilayahnya susah,maka kita melakukan pendekatan parsial beberapa titik itu, nah ini semua sedang kita upayakan dalam perencanaan ini, bagian dari kita menjawab probelem Jawa- Sumatera, walaupun tidak menyelesaikan secara menyeluruh paling tidak kita sudah punya solusi,” pungkasnya.