MASA KEPEMIMPINAN duet Helldy-Sanuji di Kota Cilegon saat ini hanya tersisa sekitar dua tahun lagi. Menurut akademisi Untirta, Leo Agustino, masih banyak pekerjaan rumah Helldy-Sanuji yang masih belum diselesaikan, mengingat target-target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Cilegon banyak yang belum terpenuhi.
Kondisi tersebut diperparah dengan banyaknya pekerjaan-pekerjaan fisik yang saat ini belum terlaksana. Padahal, APBD Murni tahun 2022 sudah memasuki semester kedua atau triwulan ketiga. Jika tidak segera dikerjakan, dikhawatirkan akan banyak program-program fisik yang terbengkalai.
Banyaknya intervensi dari sejumlah pihak, maupun pertarungan internal antara Helldy-Sanuji pun dianggap dapat menjadi batu hambatan bagi duet tersebut dalam menyelesaikan janji-janji politik mereka. Sehingga, upaya penyelamatan harus segera dilakukan oleh Helldy selaku Raja dengan mahkota, agar kegagalan di akhir periode pertamanya dapat dihindari.
Pengamat politik dan akademisi Unsera, Usep S. Ahyar, mengatakan bahwa sebenarnya persoalan yang saat ini tengah dihadapi oleh Helldy, merupakan buah dari kegagalan konsolidasi politik pada awal kepemimpinan dirinya. Bahkan, kegagalan untuk mengonsolidasikan politik sampai saat ini masih terus terjadi.
“Jadi sampai hari ini, Helldy tidak bisa mengonsolidasikan politik di Cilegon, sehingga pemerintahannya tidak efektif. Misalkan di DPRD, dukungan terhadap Helldy itu sangat kurang. Di pemerintahan, terjadi matahari kembar atau justru matahari tidak kembar, PKS yang lebih dominan,” ujarnya saat diwawancara BANPOS di salah satu kafe di Kota Serang, Kamis (4/8).
Usep mengatakan, Helldy terlalu berambisi dalam melakukan konfrontasi dengan rezim sebelumnya. Namun ia lupa bahwa hal pertama yang harus dilakukan adalah mengkondusifkan kekuatan-kekuatan politik yang ada di lembaga legislatif, yakni DPRD.
“Proses politiknya terlalu berlarut-larut. Tidak bisa mengkonsolidasikan politik di awal pemerintahan dengan cepat. Tidak ada gebrakan yang ditunjukkan oleh Helldy. Sehingga ya seperti itu, business as usual, program-program mercusuar dia kena hambat oleh legislatif,” terangnya.
Discussion about this post