Pada kesempatan tersebut, Zaki juga meminta kepada seluruh stakeholder untuk lebih memperkuat kembali komitmen bersama Pemerintah Kabupaten Tangerang sehingga angka kematian ibu dan bayi serta stunting dapat ditekan sekecil mungkin bahkan sampai nol persen.
“Mari kita bekerja dengan hati, bersama-sama menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan stunting di Kabupaten Tangerang,” pintanya.
Sementara itu Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dr. Mukhlis mengatakan, dengan upaya kesepakatan bersama dan juga program kerjasama ini, diharapkan dapat menjadi solusi dan juga dapat menjadi strategi yang tepat bagi pemangku kebijakan untuk melakukan optimalisasi layanan prima bagi masyarakat, terutama dalam sektor kesehatan yang menjadi salah satu faktor utama dalam mewujudkan kualitas kehidupan yang lebih baik.
“Saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada segenap Pimpinan dan Direksi rumah sakit swasta, para stakeholder dan organisasi profesi Kesehatan di Kabupaten Tangerang yang telah menyambut baik program kerjasama ini, untuk membantu program pemerintah daerah dalam hal pengembangan dan peningkatan sektor pelayanan kesehatan di Kabupaten Tangerang,” kata Muklis.
Sementara itu, Ketua FOPKIA Kabupaten Tangerang, Atif mengapresiasi dengan adanya MoU ini, menurutnya dalam permasalahan kesehatan ibu dan anak memang membutuhkan kolaborasi berbagai pihak.
“Terima kasih kepada Pemkab Tangerang dan MPHD (Momentum Private Healthcare Delivery) yang terus berupaya untuk menyelamatkan ibu dan bayi baru lahir dengan adanya kebijakan ini. Harapannya ini bisa meningkatkan kesehatan masyarakat dan menurunkan kematian ibu dan bayi baru lahir,” tandasnya. (PBN)
Discussion about this post