“Jadi kegiatan ini memang kita selenggarakan antar pelajar yaitu SMK dan SMA sederajat, kami memilih kalangan usia muda, remaja agar nantinya bisa kita proses lagi, kita kembangkan lagi keahlian dan skillnya dari setiap individu, agar bisa mewujudkan Kota Serang yang lebih maju,” ungkapnya.
Berdasarkan pantauan, ratusan penonton tidak dapat memasuki GGR dan mengantre di pintu utama. Menurut Jundan, pihaknya telah melakukan antisipasi secara sistematis untuk menghindari adanya keributan.
“Sudah kami terapkan yaitu membatasi sesuai protokol Kesehatan. Jika memang kuotanya sudah penuh, kita batasi dan tidak menerima lagi (penonton),” katanya.
Pihaknya juga telah melakukan pendekatan secara persuasif kepada para penonton agar tidak menimbulkan keributan. Hal itu juga dilakukan dengan tidak ada unsur kekerasan dan lainnya.
“Namanya kalangan muda dengan jiwa yang membara, jadi kita lebih pendekatan persuasif, tidak ada unsur kekerasan dan lain-lainnya,” ucapnya.
Untuk Protokol Kesehatan (prokes), pihaknya memberlakukan persyaratan sudah vaksin. Bahkan, panitia menyiapkan booth vaksin booster dan lainnya yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Serang dan RSUD Kota Serang.
“Kami juga sudah mendapatkan izin keramaian dan untuk perihal prokes, yang kita tetapkan salah satunya yang paling terkuat adalah vaksinasi,” tandasnya. (MUF/AZM)
Discussion about this post