Sebagai contoh, jika di Pileg nasional Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dapat menempati posisi pertama perolehan suara, belum tentu di daerah-daerah juga terjadi demikian. Karena, hal itu tetap mengacu pada dinamika politik daerah, dan karakteristik pemilih.
“Karena dominasinya, karakter pemilihnya juga berbeda. Nah itu sangat menentukan juga dalam membangun koalisi. Misalkan karakternya itu nasionalis, maka Partai-partai nasionalis yang akan memenangkan di daerah,” tuturnya.
Potensi KIB dapat ditarik ke daerah, khususnya di Kota Serang, menurutnya tetap ada. Namun melihat peta politik di Kota Serang yang petahananya merupakan bagian dari KIB, namun Partai Golkar yang juga tetap mau memajukan calon dari kadernya sendiri, memungkinkan terjadinya ‘perpecahan’ koalisi dengan ‘menendang’ salah satu partai.
“Kemungkinan (ditendang) ada. Tapi tetap dinamika mengikuti daerah juga. Apalagi ini kan masanya otonomi daerah, pusat pun akan melihat di daerah seperti apa kepentingannya. Tidak akan selalu daerah mengikuti pusat. Jadi Kota Serang juga bisa jadi berbeda koalisinya dengan di nasional,” ucapnya.
Namun Usep mengingatkan bahwa yang perlu diperhatikan saat ini bukanlah siapa yang akan maju sebagai Calon Walikota, namun siapa yang akan memenangkan tiket untuk melaju dalam kontestasi politik tersebut. Sebab jika kalah dalam Pileg, secara otomatis tiket untuk maju pun hilang.
“Jadi memang itu menentukan juga koalisi dengan siapa, partai mana dengan partai mana. Tidak melulu akan mempertimbangkan hasil koalisi di nasional. Maka dari itu, hasil Pileg itu akan menentukan siapa yang akan menjadi pimpinan koalisi, siapa yang akan dicalonkan,” tegasnya.
Walikota Serang, Syafrudin, saat dikonfirmasi BANPOS mengaku bahwa dirinya masih belum kepikiran untuk Pilkada 2024. Begitu pula dengan siapa yang akan berpasangan dengan dia pada Pilkada 2024 nanti.
“Kayaknya belum sih. Sekarang ini kami masih berfokus untuk bekerja sampai akhir 2023 nanti. Kalau urusan cocok-cocokan (untuk berpasangan dalam Pilwalkot), yah itu mah urusan nanti lah,” ujar Syafrudin.
Discussion about this post