Selain itu, makanan pabrikan berupa makanan pendamping ASI, seperti misalnya biskuit yang mengandung 10 vitamin dan 7 mineral. Hanya saja, harus dipastikan, biskuit hanya diberikan untuk anak usia 12 – 24 bulan, dengan nilai gizi : energi total 180 kkal, lemak 6 gram, protein 3 gram.
Sedangkan jumlah persajinya mengandung 29 gram karbohidrat total, 2 gram serat pangan, 8 gram gula dan 120 miligram natrium, dengan anjuran diberikan sekali dalam satu hari selama 90 hari berturut-turut atau 3 bulan.
“Makanan tambahan yang disediakan oleh Kader posyandu untuk balita bertujuan memberikan penyuluhan kepada orang tua Balita tentang pentingnya memberikan makanan kudapan (snack) yang baik untuk Balita, membantu mencukupi kebutuhan gizi balita, tentunya melibatkan peran serta masayarakat dalam mendukung penyelenggaraan posyandu,” pungkasnya.
Sekadar informasi, selain Pandeglang dengan kategori merah (prevalensi stunting 37,8%), lima kabupaten dan kota di Provinsi Banten lainnya masih berstatus ‘kuning’ dengan prevalensi 20 hingga 30%. Di antaranya yakni Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang, Kota Serang, Kabupaten Tangerang dan Kota Cilegon.
Sementara dua daerah yang berkategori hijau dengan prevalensi 10 sampai 20% adalah Kota Tangerang Selatan dan Kota Tangerang. Tidak ada satu pun kabupaten atau kota di Provinsi Banten berstatus ‘biru’ yakni dengan prevalensi di bawah 10%. **
Discussion about this post