Pada tahun 2020, kata Agus, kredit macet saat itu Rp1,9 triliun. Per bulan Maret 2021, kredit macet yang diselesaikan turun menjadi Rp517 miliar. Pada akhir 2021, kredit macet yang diselesaikan turun menjadi Rp436 miliar,” jelasnya.
Oleh karena itu, Agus menilai kinerja kerugian Bank Banten saat ini, tidak bisa dilepaskan dari persoalan masa lalu. Masih menurut Agus, manajemen Bank Banten saat ini semakin fokus kepada upaya peningkatan pendapatan operasional.
Hal ini nampak dari perencanaan di tahun pertama, yakni menyelesaikan hutang masa lalu, membangun foundation building, yakni tata kelola, SDM, infrastruktur dan IT, penyelesaian kredit bermasalah sebagai langkah prioritas yang akan menjadi pendapatan bagi perusahaan.
“Tahun kedua, peluncuran pelayanan digital yang akan mempercepat pertumbuhan percepatan kinerja dan pendapatan. Tahun ketiga menjaga stabilitas perusahaan agar di tahun 2024 menjadi market leader dan berkontribusi meningkatkan kesejahateraan masyarakat Banten,” tukasnya.(ENK)
Discussion about this post