PROSES perpanjangan kontrak Klylian Mbappe bersama Paris Saint-Germain (PSG) menuai kritikan. Bahkan mengundang kecaman, dari Presiden La Liga Spanyol Javier Tebas.
Menurutnya, perpanjangan penyerang Prancis di Parc des Princes adalah tamparan buat sepak bola sekaligus ‘penghinaan terhadap sepak bola.
Perpanjangan kontrak itu hanya beberapa hari setelah dilaporkan menjalin kesepakatan dengan Los Blancos-julukan Real Madrid-setelah PSG berhasil merayunya.
Dedengkot La Liga pun dibikin naik pitam dengan keputusan Mbappe, dan mengecam presiden Les Parisiens, Nasser Al-Khelaifi, terkait tawaran PSG.
Beberapa jam sebelum Mbappe resmi menolak pindah ke La Liga dan memutuskan bertahan di Paris, Tebas mengecam PSG atas dugaan tawaran kontrak yang mereka ajukan kepada sang megabintang.
“Apa yang dilakukan PSG dengan menggelontorkan banyak uang untuk memperpanjang kontrak Mbappe, setelah mereka merugi 700 juta euro pada musim ini. Dan, memiliki pengeluaran untuk gaji pemain sebesar 600 juta euro adalah sebuah penghinaan untuk sepak bola,” cicit Tebas.
“Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi sama berbahayanya dengan Liga Super,” lanjutnya.
Mengacu pada kompetisi baru yang diusulkan 12 klub besar Eropa, April lalu. Rencana itu batal hanya beberapa hari kemudian setelah mendapat kecaman keras dari para pemain dan pendukung klub-klub itu, pemerintah, dan otoritas sepak bola.
Tebas merupakan salah satu orang yang menentang pembentukan Liga Super. Pada Sabtu (21/5), Mbappe menyepakati perpanjangan kontrak dengan PSG selama tiga tahun lagi atau hingga 2025.
“Saya sangat senang untuk bertahan di Prancis, di Paris, kota saya,” ujar Mbappe.
Pendukung Real Madrid juga marah setelah Mbappe disebut akan bergabung dengan Los Blancos pada musim depan. “Kini, saya tidak mau dia datang ke Real Madrid. Hal itu sudah tidak layak lagi,” ujar David Pulido, pendukung Real Madrid berusia 42 tahun.(ENK/RMID)
Discussion about this post