LEBAK, BANPOS – Kebutuhan akan ikan memang tak pernah ada habisnya dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk kebutuhan konsumsi atau sebagai ikan hias. Salah satu jenis ikan yang sering dicari adalah ikan mas dan nila.
Ikan mas dan ikan nila banyak diminati masyarakat karena tubuh dan dagingnya yang relatif besar serta cita rasanya yang enak jika diolah untuk dikonsumsi. Hal itulah yang membuat salah seorang warga Kampung Ciseke, Desa Jatimulya, Kecamatan Rangkasbitung Nana Sofyan tertarik.
Menurut Nana, bahwa bisnis budidaya ikan tawar sekarang semakin diminati masyarakat dan dibutuhkan untuk menjadi persiapan dihari depan. Seiring pemerintah mengalokasikan anggaran dari dana desa yang diterima masing-masing desa sebesar 20 persen untuk ketahanan pangan, banyak desa di Kabupaten Lebak memilih untuk melakukan budidaya ikan.
“Saya rasa kebutuhan ikan dalam kehidupan sehari-hari tidak akan ada habisnya. Karena itu saya memulai usaha budidaya ikan ini untuk persiapan di hari depan,” katanya, Rabu (11/5).
Nana menyebut tidak mudah memang membangun usaha budidaya ikan, perlu ketekunan dan kesabaran bila ingin menuai hasilnya. Untuk saat ini jelas Nana, bisnis budidaya ikan nila menjadi salah satu bisnis yang cukup menarik untuk ditekuni. Selain itu, ikan nila juga memiliki harga yang relatif jauh lebih terjangkau jika dibanding dengan jenis-jenis ikan lainnya.
“Untuk memelihara ikan nila pun tidak sulit, sehingga sangat cocok untuk pemula yang baru mau belajar budidaya ikan. Saya sendiri memanfaatkan pekarangan rumah yang kosong ini. Tentu saya berharap dan saya yakin usaha ini bisa berhasil,” ungkapnya.
Ia menyampaikan, sedikitnya ada 10 cara budidaya ikan nila bagi pemula agar untung. Untuk dapat mengolah serta memaksimalkan potensi dari usaha budidaya ikan nila kata Nana, kita harus memahami seluruh tahapan mulai dari pemilihan lokasi hingga ke cara perawatan agar mendapatkan hasil panen yang maksimal.
“Dengan memahami seluruh tahapan itu, dapat mengurangi risiko akan kerugian yang mungkin terjadi nantinya,” ujarnya.
Bagi masyarakat yang ingin melakukan budidaya ikan nila wajib tahu pakan apa saja yang bisa dikonsumsi oleh ikan nila. Ikan nila sendiri tergolong ke dalam hewan pemakan segala (omnivora). Di alam bebas, ikan nila memakan tumbuhan air, plankton, serta berbagai jenis hewan air lainnya.
“Yang membedakan budidaya ikan nila dengan budidaya ikan seperti lele atau ikan mas adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk pakan buatan. Untuk biayanya sendiri relatif lebih murah jika dibandingkan dengan biaya pakan buatan untuk ikan mas atau ikan lele,” jelasnya.
Pemilihan lokasi untuk budidaya ikan nila sebenarnya dapat berkembang dan dibudidayakan pada berbagai jenis media, mulai dari kolam semen, akuarium, kolam tanah, hingga kolam terpal. Sebisa mungkin pilih lokasi dimana kita dapat mengawasi dan mengecek kolam setiap saat.
“Saya sendiri memilih media untuk budidaya ikan nila ini pada kolam semen dan dekat dengan rumah, kita bisa mengawasi dan mengecek perkembangan ikan dan kolam setiap saat. Intinya dalam usaha ini kita ya harus serius dan yakin akan berhasil,” tegasnya.
Dilain pihak Kepala Desa Sudamanik, Kecamatan Cimarga Rendi memilih mengalokasikan anggaran ketahanan pangan yang berasal dari dana desa untuk usaha budidaya ikan patin di desanya. berbekal pengalaman sebelum menjadi Kepala Desa, Rendi meyakini budidaya ikan yang dikelola pihaknya akan berhasil.
“Anggarannya berasal dari DD yang dialokasikan pada program Ketahanan Pangan sesuai Perpres 104 kemarin, ikan patin. Ada sih pengalaman dulu, makanya kami optimistis bisa berhasil,” katanya (Her/PBN)
Discussion about this post