Baku tembak pertama terjadi di Provinsi Ilocos Sur, sekitar 195 kilometer dari Manila, Ibu Kota Filipina. Dalam sebuah video terlihat orang-orang menyerbu pusat pemungutan suara untuk menghancurkan surat suara dan mesin penghimpun suara.
Sementara di wilayah Filipina Selatan, sembilan orang terluka akibat lima granat meledak di luar tempat pemungutan suara. Ledakan itu terjadi beberapa jam sebelum pemungutan suara dimulai.
Tak cuma aksi kekerasan, di saat yang sama, ditemukan laporan tentang mesin pemungutan suara yang rusak dan beberapa pemilih yang kesulitan menemukan nama mereka di daftar pemilih.
Pejabat KPU Filipina Marlon Casquejo mengatakan, Pemerintah menghitung sekitar 143 mesin rusak di seluruh Filipina. Kata dia, kerusakan akibat mesin sudah uzur dan bermasalah. Komisioner KPU Filipina George Garcia menambahkan, lebih dari 1.800 mesin pemungutan suara tidak berfungsi.
“Tapi ada 1.100 mesin cadangan di seluruh Filipina,” jelas Garcia, dilansir The New York Times, kemarin.
Butuh waktu antara 45 menit hingga satu jam bagi para pemilih untuk memberikan suara. Para pejabat juga tetap menegakkan aturan menjaga jarak sosial untuk mencegah penyebaran Covid-19. [RM.ID]
Discussion about this post