“Dari sisi Pemkot kita juga lagi bahas opsi mana yang akan diambil sesuai dengan perundang-undangan. Nah dari empat opsi ini AP juga lagi bahas nih mana yang akan diambil. Nanti dipertemukan,” katanya.
Dari opsi membeli aset, kata Iksan rasa Pemkot Tangerang tidak akan melakukan itu. Sebab diperkirakan akan terlalu mahal. Kendati, Pemkot Tangerang telah menyediakan anggaran untuk perbaikan jalan tersebut sebesar Rp 16 miliar.
“Jadi memang kalau beli aset otomatis kita belum, kita nggak mungkin ke arah sana karena relatif mahal, kita akan ambil alternatif yang enggak terlalu memakan APBD kita,” katanya.
Pemkot Tangerang lebih berharap, AP II menghibahkan asetnya itu. Sehingga, Pemkot Tangerang dapat memperbaikinya. Sebab, AP II tidak usah mengeluarkan dana untuk perbaikan jalan. “Kalau mereka hibahkan tanahnya ke kita lalu kita yang melaksanakan perbaikan. Otomatis AP II tidak mengeluarkan Biaya lagi karena kita yang laksanakan pembangunan dan pemeliharaan,” tutur Ikhsan.
Hal ini katanya akan saling menguntungkan. Dari sisi Pemkot Tangerang banyak masyarakat yang menggunakan jalan tersebut. Sedangkan dari sisi AP II, jalan itu menjadi alternatif non tol menuju Bandara Soekarno-Hatta.
“Harusnya menguntungkan untuk Pemkot karena banyak masyarakat kota Tangerang yang gunakan jalan itu , tapi bagi bandara itu jalur alternatif non tol ke bandara ya mau nggak mau lah,” pungkasnya.
Sementara hingga berita ini dipublis, belum mendapat konfirmasi dari AP II. Vp Of Asset Management PT Angkasa Pura II Kelik Hari Purwanto belum merespon saat dihubungi. (IRFAN/BNN)
Discussion about this post