“Saya menjual daging kerbau dengan harga Rp170.000,- per kilonya, Alhamdulillah dagingnya sudah habis, tinggal ada sisa sedikit yaitu ati, dalaman dan tulang-tulang,” terangnya.
Berdasarkan informasi yang didapat BANPOS, di wilayah Baksel harga pasaran kerbau lokal yang masih hidup untuk ukuran yang sedang Rp16-17 juta dan ukuran kerbau besar/dumbo antara Rp20 hingga Rp22 Juta.
“Iya sekarang kerbau hidup harganya pada mahal. Kemarin saya mau beli yang ukuran sedang harganya Rp17 juta dan yang besar 22 Juta. Jadi kalau untuk pedagang pun menyesuaikan harga, minimal punya lebih walau sedikit,” ujar Entis warga Desa Bolang, Malingping.
Menurut Entis, karena kalkulasi untuk ukuran kerbau sedang itu paling menghasilkan daging murninya sekitar 80-90 Kg. Kalau yang ukuran besar bisa sampai 110 hingga 120 Kg daging murninya.
“Jadi harga di penjual mah cuma menyesuaikan dengan harga beli kerbau hidup. Yah, pedagang mah hanya mengambil lebih walau dikit. Keuntungan lainnya paling dari kulit, kepala, tulang-tulang, ati dan jeroan. Dan itu buat menanggulangi biaya operasional juga,” paparnya.
Terpisah, Rudi yang baru 2 lebaran ngadu nasib dagang daging kerbau segar mengaku alami kerugian dari taksiran pendapatan jualannya.
“Saya beli kerbau hidup Rp20 juta. Ternyata daging murninya hanya dapat 95 Kilo. Saya jual dagingnya perkilo Rp180 ribu. Terus terang dengan biaya operasional kalau saya tahun ini jualan rugi nih,” ungkapnya. (WDO)
Discussion about this post