Scholz telah dihujani kritik di dalam dan luar negeri karena keengganan pemerintahannya untuk mengirimkan senjata berat, seperti tank dan howitzer, ke Ukraina. Padahal negara-negara Barat lainnya meningkatkan pengiriman senjata ke Kiev.
“Untuk menghindari eskalasi terhadap NATO adalah prioritas utama bagi saya,” kata pengganti Angela Merkel itu.
Scholz menambahkan, dia tidak akan ambil pusing terhadap kritik yang dilayangkan. Pasalnya, kesalahan sedikit saja dapat membawa konsekuensi yang sangat besar.
“Itulah sebabnya penting bahwa kita mempertimbangkan setiap langkah dengan sangat hati-hati dan berkoordinasi erat satu sama lain,” kata Scholz.
Secara terpisah, Scholz membela keputusannya untuk tidak segera mengakhiri impor gas dari Rusia.
“Saya sama sekali tidak melihat bagaimana embargo gas akan mengakhiri perang. Jika (Presiden Rusia Vladimir) Putin terbuka terhadap argumen ekonomi, dia tidak akan pernah memulai perang gila ini,” ucap Scholz.
“Kedua, ini tentang menghindari krisis ekonomi dan hilangnya jutaan pekerjaan dan pabrik yang akan tutup,” pungkas Scholz. [DAY/RM.ID]
Discussion about this post