“Anda membutuhkan senjata yang lebih besar dan lebih kuat, untuk menyamai apa yang dibawa Rusia untuk merebut wilayah timur Ukraina,” kata Spencer.
Bersamaan dengan meluncurnya bantuan perang untuk Ukraina, para eksekutif pembuat senjata AS bertemu dengan pejabat Pentagon, untuk membahas tantangan industri. Terutama, bila konflik Ukraina terus berkepanjangan.
Eksekutif BAE Systems, General Dynamics, Lockheed Martin, Huntington Ingalls Industries, L3Harris Technologies, Boeing, Raytheon Technologies dan Northrop Grumman hadir dalam pertemuan tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Pentagon Eric Pahon mengatakan diskusi itu
iskusi ini berfokus pada upaya percepatan produksi dan pembangunan lebih banyak kapasitas di seluruh basis industri, untuk senjata dan peralatan yang dapat diekspor dengan cepat, dikerahkan dengan pelatihan minimal, dan terbukti efektif di medan perang.” papar Juru Bicara Pentagon, Eric Pahon.
Sebelumnya, Zelensky telah memohon kepada para pemimpin AS dan Eropa, untuk menyediakan senjata dan peralatan yang lebih berat. Agar bisa menang melawan Rusia.
Ribuan orang tewas dan jutaan mengungsi dalam invasi Rusia ke Ukraina, yang telah berlangsung sejak 24 Februari lalu.
Dalam serangan tersebut, Rusia tidak dapat mencapai sebagian besar tujuan militernya. Karena Ukraina telah melakukan perlawanan yang lebih sengit dari yang diperkirakan.
Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai “operasi khusus” untuk menghancurkan kemampuan militer Ukraina, dan apa yang dilihatnya sebagai nasionalis berbahaya.
Namun, Ukraina dan negara-negara Barat mengatakan, Rusia memulai perang agresi yang tidak beralasan.
Rabu (13/4) kemarin, Rusia mengumumkan telah menguasai pelabuhan Mariupol di tenggara Ukrain. Lebih dari 1.000 marinir Ukraina disebut telah menyerah. [HES/RM.ID]
Discussion about this post