Kedua, substansi tuntutan mahasiswa dalam demo akhirnya tertutupi oleh pro-kontra dari para pendukung AA dan yang kontra AA dalam menyikapi kekerasan yang terjadi pada AA.
Ketiga, peristiwa yang menimpa AA ini memperlihatkan polarisasi dan kebencian yang sudah sangat tajam, dan respon kedua kubu Pro-Kontra AA tampaknya semakin mempertajam polarisasi dengan penggunaan istilah “kadrun-cebong” yang terus-menerus oleh para top influencer mereka.
“Bangsa ini perlu menemukan cara untuk menghentikan para influencer dan pendukungnya dari penggunaan istilah “kadrun-cebong”, karena ulah sedikit orang ini telah merugikan keseluruhan bangsa Indonesia,” tegasnya. (MRA/rm.id)
Page 2 of 2
Discussion about this post