TANGERANG, BANPOS – Adanya peningkatan transportasi pribadi, awalnya bertujuan untuk membantu dalam pergerakan tiap manusia. Seiring berjalannya waktu, peningkatan tersebut mengakibatkan penumpukan yang signifikan sehingga terjadi kemacetan yang tak terhindar.
Penumpukan kendaraan tersebut, secara tidak langsung membuat perluasan dan perkembangan wilayah harus memberikan ruang lebih. Dalam hal tersebut, diperlukan bentuk pemecahan yang dapat diselenggarakan, salah satunya perencanaan pengembangan wilayah berbasis transit, dimana mengutamakan fleksibilitas dan kemudahan ruang gerak atau berpindah secara berprinsip untuk menciptakan suatu wilayah yang compact, terintegrasi, dan fungsional.
Himpunan Mahasiswa Arsitektur (Himaraskara) Universitas Pembangunan Jaya, berusaha untung menyokong perubahan masyarakat dan mengajak untuk lebih peka terhadap ruang arsitektur pada perencanaan pengembangan wilayah berbasis transit melalui Archworks 6. Kegiatan tersebut mengangkat konsep Transit Oriented Development (TOD), 6 yang akan dilaksanakan pada tanggal 10 hingga 19 Maret 2022 secara daring melalui platform Zoom, Youtube, dan Website Archworks 6.
Ketua Himaraskara, Kylia Fatima, mengungkapkan bahwa Archworks 6 hadir sebagai kegiatan yang akan menjadi media dalam mengenalkan pemecahan isu tersebut, dimana berpengaruh pada arsitektur. Kegiatan tersebut mengusung tema How Cities Work: Urban Life and Connectivity yang diambil dari isu-isu terkait perkembangan suatu kawasan perkotaan dan perubahan global, terkait iklim dengan menciptakan komunitas padat pejalan kaki dan penyediaan transportasi publik, yang dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan pengonsumsian energi.
“Arsitektur disini diharapkan dapat menjadi wadah untuk seluruh kegiatan manusia dan harus memiliki paradigma atau pola pikir yang baru untuk keberlangsungan hidup manusia di era pasca pandemi ini. Diharapkan juga dapat menambah pengetahuan masyarakat tentang basis dari TOD,” ujarnya.
Ia menjelaskan, Archworks 6 hadir dengan sejumlah rangkaian acara yakni seminar, workshop, lomba, dan pameran sekaligus penutupan acara. Seminar dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom dengan Adhitya Sasongko dari PT Arkonin dan Mohammad Rizky Ikhsani dari PT MRT Indonesia sebagai pembicara.
Dilanjut dengan workshop dengan pemateri Deliani Poetriayu Siregar, sebelum melakukan Analisis Konektivitas pada Kawasan Blok M. Ditambah dengan berbagai perlombaan seperti sketsa arsitektur, fotografi, dan sayembara arsitektur.
“Dalam fotografi dan sketsa, peserta menunjukkan hasil yang berkaitan langsung dengan aktivitas sehari-hari yang berkaitan dengan TOD,” tuturnya.
Pada sayembara arsitektur sendiri, peserta menyalurkan gagasan akan lingkungan yang termasuk kedalam kawasan TOD dengan konsep rancangan yang baik dan aman. Selain seminar dan sayembara, Archworks 6 juga menghadirkan pameran yang menceritakan revitalisasi desain TOD pada penataan kota. Pameran diselenggarakan secara virtual melalui website www.archworks6.com yang dibuka pada tanggal 19 Maret sekaligus menutup seluruh rangkaian acara Archworks 6.
“Pada pameran ini diharapkan dapat membuat masyarakat peka dan peduli terhadap permasalahan perkotaan ini dapat berpengaruh pada lingkungan dan gaya hidup yang menurun untuk memajukan perkotaan yang mulai padat ini,” tandasnya. (MUF/AZM)
Discussion about this post