Seluruh jajaran Perwakilan Indonesia di Amerika Serikat (AS) menandatangani Pakta Ramah Lingkungan pada Jumat (1/4). Ini pertama kali dilakukan Perwakilan Indonesia di negara penempatan.
Menurut Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk AS Rosan Roeslani, implementasi Pakta Ramah Lingkungan ini akan mencakup seluruh aspek. Mulai dari pemberdayaan manusia dalam tata kelola pembangunan berkelanjutan, institusi yang kuat serta penganggaran inklusif, akan diprioritaskan dan diberdayakan.
“Selain berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon, inisiatif gerakan ramah lingkungan di seluruh perwakilan Indonesia di Amerika Serikat ini bertujuan meminimalkan, mengadaptasi serta memitigasi dampak perubahan iklim di tempat kerja,” ujar Rosan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (2/4).
Dengan pakta ini, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington DC bertekad menerapkan tata kelola pembangunan berkelanjutan dan budaya korporasi ramah lingkungan secara holistik. Serta mencapai implementasi secara penuh dan utuh pada 2025.
Sebagai langkah pertama implementasi, KBRI Washington DC akan menerapkan prinsip reduce, reuse, dan recycle melalui manajemen dan pengolahan limbah. Serta tidak menggunakan produk plastik sekali pakai.
Selain itu, KBRI akan mengganti moda transportasi secara bertahap dengan menggunakan kendaraan berbasis listrik atau rendah karbon.
Rosan mengatakan, gedung KBRI Washington DC yang telah berusia lebih dari 120 tahun juga akan dievaluasi untuk menerapkan energi bersih dan efisien.
Seremoni penandatanganan Pakta Ramah Lingkungan diikuti Kepala Perwakilan RI dan jajaran KBRI Washington DC, PTRI New York, KJRI New York, KJRI Chicago, KJRI Houston, KJRI Los Angeles dan KJRI San Francisco. [DAY/RM.ID]
Discussion about this post