“Itu persis seperti yang kami perkirakan, tetapi kadang-kadang Anda memperkirakan itu akan berbeda,” kata Pelatih Timnas AS, Gregg Berhalter, sebelum pertandingan Kosta Rika, seperti dilansir ESPN.
Gregg juga mengakui, mereka berharap memenangkan setiap pertandingan. “Apa yang terjadi adalah persis seperti yang kami harapkan,” katanya.
Gregg sudah memperkirakan Kualifikasi Piala Dunia 2022 menjadi tantangan, dan mengharapkan akan ada banyak pasang surut.
“Banyak cobaan, kesengsaraan dan kami tahu memiliki grup yang sangat muda melalui ini untuk pertama kalinya. Kami tahu betapa sulitnya Concacaf untuk memenuhi syarat,” jelasnya.
Meski hanya empat pemain dalam daftar saat ini yang bersama tim ketika melewatkan Piala Dunia 2018, grup tersebut telah dibebani dengan memperbaiki kegagalan itu. Tidak lebih dari Christian Pulisic, bintang depan Chelsea.
“Christian selalu merasakan tanggung jawab itu,” kata gelandang Tyler Adams.
Tyler Adams mengatakan, Pulisic tumbuh sebagai anak emas di generasi sepak bola AS.
“Orang-orang menaruh harapan padanya. Dalam setiap situasi, dia diharapkan melakukan hal-hal yang orang-orang seperti (Lionel) Messi dan (Cristiano) Ronaldo harus lakukan. Dia seharusnya membawa kita ke Piala Dunia,” tutur Tyler.
Pulisic tampaknya merasakan tekanan selama kualifikasi ini. Hattrick-nya saat melawan Panama pada hari Minggu, menjadi hasil pertandingan paling penting yang pernah dimainkan Timnas AS selama bertahun-tahun.
Pulisic menyelesaikan babak kualifikasi dengan lima gol terbaik tim. Pada usia 23 tahun, 12 gol Pulisic selama dua putaran kualifikasi terakhir menempati urutan keempat sepanjang masa, dalam sejarah Tim berjuluk The Yanks itu. [JON/RM.ID]
Discussion about this post