CILEGON, BANPOS – Guna memperkuat keamanan wilayah maritim Indonesia, TNI Angkatan Laut (AL) meluncurkan dua kapal perang jenis Patroli Cepat (PC) 60 M, yaitu KRI Dorang-874 dan KRI Bawal-875.
Peluncuran dua kapal perang karya anak bangsa tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono di galangan PT. Caputra Mitra Sejati di Salira, Kabupaten Serang, Senin (21/3). Kapal ini berada di kelas 60 meter dengan spesifikasi panjang 60 meter, lebar 8,50 meter dan bobot 440-520 ton.
KSAL Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan dua KRI tersebut bisa melaju dengan kecepatan maksimal 24 knot, kecepatan jelajah 17 knot, dan kecepatan ekonomis 15 knot. Kapal disebut memiliki ketahanan berlayar selama enam hari dan dapat mengangkut 46 personel ditambah sembilan personel cadangan.
“Kapal patroli kita yang dulu sering dibangun PC 40 pada saat ini kita kembangkan menjadi PC 60, sehingga harapannya dapat melaksanakan operasional pelayaran jauh di luar, bisa di ZTE (Zona Tangkap Eksklusif) kita sehingga dengan pengembangan baru dengan PC 60 ini nantinya ke depan bisa dilengkapi dengan rudal di kondisi darurat, namun di situasi seperti ini untuk dua KRI PC 60 ini kita gunakan untuk patroli rutin dalam rangka penegakan hukum,” kata Laksamana TNI Yudo Margono kepada awak media saat peluncuran dua kapal perang di galangan PT. Caputra Mitra Sejati di Salira, Kabupaten Serang, Senin (21/3).
Dikatakan Yudo, kapal ini dibuat bersama para ahli dari dalam negeri. Yudo mengaku bangga karena kapal bisa selesai tepat waktu. Menurut Yudo, ini menjadi bukti kemandirian industri pertahanan dalam negeri.
“Ini merupakan kapal 8 dan 9 yang telah dibangun PT Caputra Mitra Sejati sejak tahun 2015 dan juga dibangun bersama dengan para ahli dari Indonesia dan para lulusan ITS, rancang bangun dan sebagainya sehingga dalam waktu yang ditentukan mampu membangun dan tepat waktu dan pada hari ini kita launching dan beri nama sesuai dengan nama kapal patroli kita sehingga dengan lambung delapan namanya nama-nama ikan,” paparnya.
Discussion about this post