Mbak Rara menganalogikan gelombang suara yang ia gunakan dalam memindahkan awan, sama dengan ritual di agama lain. Semisal azan dan nyanyian kidung dalam gereja. Ini merupakan glombang suara yang dihasilkan untuk didengar oleh khalayak banyak, termasuk orang lain dan Tuhan.
Aksi Mbak Rara menarik perhatian para pembalap dan kru mekanik tim MotoGP. Mereka penasaran dengan ritual yang dilakukan Rara dalam mengusir hujan. Bahkan, Fabio Quartararo mencoba meniru ritual Rara di garasinya. Ia memegang sebuah mangkuk bekas es krim dan memukul-mukulnya dengan sendok plastik.
Melihat aksi Fabio Quartararo, Mbak Rara hanya tersenyum tipis. Perempuan asal Yogyakarta ini juga tak ambil pusing dengan polemik yang bikin dia jadi trending topic perbincangan di seluruh dunia.
Mbak Rara memang dipekerjakan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dan Mandalika Grand Prix Association (MGPA) untuk mengawal balapan akbar bertajuk Grand Prix of Indonesia itu. Ini merupakan perusahaan BUMN pemilik Sirkuit Mandalika. Ia direkomendasikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Tak hanya di MotoGP Mandalika, Mbak Fara juga pernah diminta menjadi pawang hujan di Opening Asian Games 2018.
Berapa gaji Mbak Rara menjadi pawang hujan MotoGP Mandalika? Dalam unggahan Facebook-nya ia memberikan bukti transfer gajinya yang banyak deretan angka nol. Gajinya mencapai dua digit.
“Alhamdulillah, Astungkare, terima kasih, maturnuwun BUMN, ITDC, MGPA, Pertamina. Hoki pawang hujan milenial. Angpao dua digit,” tulis unggahan Rara dalam akun Facebook Cahaya Tarot.
Sekadar informasi, pembalap Red Bull KTM Factory Racing Miguel Oliveira menjadi raja Sirkuit Mandalika. Pembalap asal Portugal ini keluar sebagai pemenang dalam race 2 MotoGP 2022 bertajuk Pertamina Grand Prix of Indonesia, Minggu (20/8). [FAQ/RM.ID]
Discussion about this post