Ketiga tersangka ini, disebut cikal bakal penangkapan sembilan teroris lain. Hingga pertengahan Maret ini, Densus telah meringkus 12 tersangka tindak pidana terorisme. Dari empat lokasi berbeda. Yaitu DKI Jakarta. Banten, Bogor, dan Batam.
Selasa, 15 Maret 2022 selain menggarap RS, MR dan HP, Densus juga mengamankan lima tersangka lain di lokasi yang berbeda-beda. Mereka adalah UMB, GU, SS, SU, dan TO. Kelimanya memiliki peran yang berbeda-beda. Ada yang mengumpulkan dana, menggelar latihan fisik, hingga bagian sosialisasi dan perekrutan.
Mendengar kantor tempatnya bekerja bakal dibom teroris, wakil rakyat langsung terkejut. Anggota Komisi III DPR, Hinca Panjaitan mengakui, kantor pemerintahan seperti Gedung DPR, memang rentan jadi target serangan teroris. Contohnya, tragedi pengeboman terhadap gedung DPR Inggris, Westminster Attack 2017 silam.
“Jangan memandang sebelah mata dan menganggap tujuan teroris tersebut sebagai angin lalu,” ujar Hinca di Komplek Parlemen, Jakarta, kemarin.
Politisi Demokrat itu bersyukur, sebelum rencana pemboman itu behasil, Densus sudah gercep mengamankan pelaku. Namun, Hinca masih khawatir, masih ada jaringan teroris lain yang juga akan melakukan ancaman serupa.
E-Paper BANPOS Terbaru
“Apakah ada jaringannya yang juga merancang hal yang serupa? Ini harus segera diantisipasi oleh negara melalui Densus 88,” imbuhnya.
Wakil Ketua MPR, Jazilul Fawaid juga bersyukur, Densus 88 berhasil mencegah sebelum aksi teroris terjadi. “Kami berharap terus waspada. Jangan sampai kecolongan oleh aksi teroris,” ujar politisi PKB ini.
Kenapa Gedung DPR jadi target serangan teroris? Direktur Indonesian Muslim Crisis Centre (IMCC), Robi Sugara menilai, umumnya target utama para teroris adalah pemerintahan yang sah, termasuk legislatif. Alasannya, pemerintah dan DPR merupakan pemegang kekuasaan yang membuat kebijakan.
“Hukum di Indonesia dibuat oleh manusia. Nah, DPR adalah lembaga yang memproduksi hukum manusia tersebut. Makanya, mereka menyebut DPR sebagai lembaga pembuat teror, akhirnya jadi target,” terang Robi.