selangkah lebih cepat dari polisi. Sebelum rekeningnya diblokir dan disita, crazy rich Medan itu lebih dulu menguras isinya. Hanya tersisa Rp 1,8 miliar.
INDRA juga menghilangkan bukti keterlibatan dalam penipuan investasi berkedok aplikasi trading Binomo. Handphone dan laptopnya raib.
Penyidik Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) memburu pihak yang membantu Indra menguras rekeningnya.
“Tim sudah di luar kota,” kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim, Brigadir Jenderal Whisnu Hermawan.
Whisnu tak menguraikan, daerah atau kota yang disasae para penyidik. Ia juga belum mau memberi keterangan proses pengalihan rekening tersangka.
E-Paper BANPOS Terbaru
Pemindahan dana di rekening Indra diketahui ketika Bareskrim hendak melakukan penyitaan aset. Dari ratusan miliar duit yang diblokir, tinggal Rp 1,8 miliar.
Penyidik mencurigai ada pihak yang membantu mengalihkan aset-aset Indra supaya tak disita. “Ada yang ajarin,” kata Whisnu.
Dari sini, penyidik meyakini ada pihak yang terlibat kasus Binomo. Masih dicari siapa dalang penipuan ini.
Indra terlibat sebagai affiliator Binomo lantraan direkrut. Yang merekrut tentu bukan orang sembarangan. Bisa jadi pemilik Binomo. “Sampai sejauh ini kita masih terus mengembangkan, ya,” kata Whisnu.
Ia menandaskan bakal membongkar jaringan Indra dalam aksi penipuan ini. Berdasarkan data payment gateway atau lalu lintas transaksi pembayaran di aplikasi trading, alur dana berkutat di dalam negeri.
Meski demikian, jenderal bintang satu itu tidak mau fokus pada lalu lintas transaksi keuangan di dalam negeri saja. Jajarannya bersama Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) juga menjalin kerja sama dengan otoritas keuangan negara lain untuk menelusurinya.
Hal itu ditujukan menelusuri dugaan transaksi keuangan tersangka Indra Kenz maupun aplikasi Binomo ke sejumlah negara yang dicurigai seperti Amerika, Turki dan Singapura.
Namun lagi-lagi, Whisnu belum bersedia merinci alur payment gateway yang dimaksud secara spesifik.
Dia pun lebih memilih menjelaskan adanya kecurigaan lain seputar upaya penghilangan barang bukti telepon seluler dan komputer jinjing (laptop) tersangka Indra Kenz.