CIPUTAT TIMUR, BANPOS -Paska menghilangnya Tahu dan Tempe dipasaran, Wakil Walikota Tangsel Pilar Saga Ichsan meninjau pembuatan produksi tahu paska mogok tiga hari yang lalu.
Mogoknya produsen tahu ini, dikarenakan naiknya harga kedelai dipasaran.
Untuk melihat produksi perdana ini Wakil Walikota Tangsel Pilar Saga Ichsan meninjau di pabrik tahu Rengas, bertempat di Jalan H. Toran, RT 01/01, Rengas, Ciputat Timur, Tangsel,Kamis (24/2).
Pilar menjelaskan bahwa seluruh produsen tahu memang sempat tidak produksi selama tiga hari pada pekan lalu. Namun saat ini dipastikan bahwa pabrik tahu sudah kembali berproduksi.”Ya kemarin kan sempat langka dan tidak ada di pasar. Karena harga kacang kedelai ini memang naik, tapi sekarang sudah ada lagi di pasar,” ujar Pilar yang menambahkan bahwa ketentuan harga kedelai ini ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
Menurutnya, harga kacang kedelai yang umumnya merupakan barang impor ini melambung di pasar internasional. Hal itu berdampak terhadap produksi tempe dan tahu yang memang berbahan baku kacang kedelai.
Karena itu Pilar memastikan jika pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat guna memastikan harga kacang kedelai bisa ditekan. Kemudian Warga Tangsel tetap bisa mengonsumsi tempe dan tahu seperti sedia kala.
Pemilik Pabrik Tahu Rengas, Tomi (47) menuturkan, produksi kembali dilakukan meski harga bahan dasarnya masih terlampau tinggi.
Hal itu terpaksa dilakukannya, karena harga kacang kedelai tak kunjung turun meski Ia dan seluruh pabrik menggelar aksi mogok produksi, selama tiga hari lalu.
“Harga kacang kedelai sekarang itu Rp11.400 per kilogramnya. Ini masih tinggi-tingginya, kalau normal itu sebelum tahun baru Rp9.700 per kilogram. Jadi dua bulan ini lumayan berat. Kita semua tutup akhirnya,” kata Tomi di pabrik tahunya tersebut.
Dalam sehari ia mampu memproduksi ratusan butir tahu, dengan modal saat ini hingga Rp2,28 juta dalam sekali produksi.“Rata-rata sehari itu 1,5-2 kuintal. Hasil tahunya bisa ratusan tahu,” imbuhnya.
Tahu dengan khas warna kuning itu, kata Tomi, dijual dengan harga Rp47 ribu per 100 butir.
“Berarti satunya Rp470. Dijual kepada penjual tahu keliling. Jadi hanya memang dinaikkan,” katanya.
Produksi hari pertama pabrik Tahu Rengas Pak Tomi itu, turut dikunjungi Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan.“Mengunjungi pabrik tahu yang sudah lama, di sini saya sebetulnya setahun lalu sudah datang. Saya teringat karena kemarin masalah harga kacang kedelai yang harganya sangat fantastis. Dan Alhamdulillah walaupun kemarin Pak Tomi, sempat tutup tiga hari. Alhamdulillah sekarang sudah dapat beroperasi kembali,” terang Pilar saat mengunjungi Pabrik Tahu Rengas Pak Tomi.(IRM/BNN)
Discussion about this post