PULO PANJANG, BANPOS – Menggunakan moda transportasi Kapal Angkatan Laut (KAL) Anyer I-3-64, Bank Indonesia Provinsi Bantenmenyusuri Pulo Panjanggunalakukankegiatan“Ekspedisi Rupiah Berdaulat di Kepulauan Terluar Banten”,bersamaTNI AL Banten, Perbankan, Pemerintah Daerah, akademisidantokohmasyarakat, Kamis (24/2).
Kegiatan ekspedisi dihadiri langsung oleh KepalaPerwakilan Bank Indonesia ProvinsiBantenImaduddin Sahabat, Direktur Utama Bank Banten Agus Sabaruddin, Kepala Bagian Biro Perekonomian Pemerintah Kabupaten Serang Muhammad Furqon Syafiudin, Sekretaris Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Cabang Banten Mira Maulani Utami, perwakilan perbankan BRI dan BJB, termasuk TokohMasyarakatPuloPanjangdi antaranya Camat Pulo Ampel Teguh, Kepala Desa Pulo Panjang Ratu Bulkis, sertaRektorUniversitas Bina BangsaFurtasan Ali Yusuf.
Ekspedisidiawali dengan pelepasan olehKomandanAngkatanLautBanten, KolonelLaut (P) Budi Iryanto, M. Tr.Hanla di Pelabuhan Indah Kiat.
KegiatanEkspedisi Rupiah di PuloPanjangmeliputikegiatankas keliling dan layanan penukaran uang pecahankecildanlayakedarbagimasyarakatPuloPanjangdansekitarnya, edukasitentang Rupiah, transaksipembayaran digital bagimasyarakat, pemberianbantuansaranaolahragadanbukubacaan, sertapenanamanpohon mangrove dankelapakepada Kelompok Alam Lestari dalam rangkamendukung program kelestarianlingkungan.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten, Imaduddin Sahabat menjelaskan bahwa kegiatan kas keliling dan layanan penukaran uang merupakansalahsatutugas Bank Indonesia yang bertujuan untuk memastikan pendistribusian dan perputaran uang Rupiah yang layak edar, dalam nominal pecahan yang cukup, dan sampai dengan tepat waktu dapat terwujud bagi seluruh masyarakat termasukdi Pulo Panjang.
Selainitukegiatan sosialisasi dan edukasi Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah jugadiberikankepada para siswa sekolahdan masyarakat umum,dengan tujuan agar masyarakatkhususnyagenerasimudasemakinmemahamidanmenjunjung kedaulatan Negara Kesatuan Republik indonesia (NKRI) yang direpresentasikan ke dalam uang Rupiah sebagai alat pembayaran yang sah dan alat pemersatu bangsa.
Kegiatan dilanjutkan dengan edukasi pembayaran digital UMKM menggunakan Quick Response Code Indonesian Standart (QRIS) serta perlindungan konsumen. Pada kegiatan tersebut juga telah dicanangkan penyematan QRIS pada akomodasi tiket penyebrangan kapal, tiket wisata Pantai Munir, mushola, warung kelontong, dan retribusi pajak, serta aktivasi agen bank. Upaya ini merupakan wujud komitmen Bank Indonesia Provinsi Banten bersama perbankan dalam mewujudkan perluasan implementasi elektronifikasi transaksi pemerintah daerah (ETPD), dan digitalisasi keuangan dan sistem pembayaran yang lebih inklusif di Pulo Panjang.
Dalam sambutannya, Kepala Bagian Ekonomi Pemerintah Kabupaten Serang Muhammad Furqon Syafiudin menyampaikan bahwa kegiatan ini sejalan dengan program Pemerintah Kabupaten Serang termasuk di antaranya pengembangan ekonomi daerah dan optimasi penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) dengan dukungan digitalitasi sesuai amanah dari Keprres No. 3 Tahun 2021 terkait kewajiban pembentukan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah atau P2DD.
Pada kesempatan yang sama, Rektor Universitas Bina Bangsa Furtasan Ali Yusuf yang merupakan putra daerah asli Pulo Panjang menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya program Bank Indonesia sambil mengenang masa kecilnya,“Kalau dulu zaman saya sekolah pembayaran hanya bisa dengan uang cash, sekarang tentu sudah lebih maju karena cukup menggunakan handphone atau digital salah satunya dengan adanya QRIS”.
Mendukung terselenggaranya kegiatan, Camat Pulo Ampel Teguh dan Kepala Desa Pulo Panjang Ratu Bulkis berharap akan ada program-program pemberdayaan desa lainnya termasuk produk layanan bank, yang dapat memfasilitasi pengembangan berbagai potensi di Pulo Panjang agar lebih maju khususnya dalam hal penyediaan layanan tarik tunai melalui ATM dan akses pembiayaan UMKM yang lebih mudah. (RUL)
Discussion about this post