“Ada 16 orang rawat dan 45 orang rawat inap. Pasien itu terdiri dari 4 orang balita dan remaja, sebanyak 66 orang dewasa,” katanya.
Sejauh ini menurut Susilo, tidak ada pasien yang dirawat di Puskesmas itu akan dirujuk dan dirawat di rumah sakit.
“Sementara ini belum ada. Iya, mudah-mudahan bisa ditangani oleh tim kami,” ungkapnya.
Untuk mengetahui peristiwa yang dialami warga, beberapa jenis makanan yang diduga penyebab warga mengalami pusing, mual dan diare, beberapa makanan dibawa oleh petugas ke laboratorium kesehatan daerah (Labkesda) Lebak. Susilo merinci apa saja sampel makanan yang dibawa oleh petugas ke Labkesda.
“Sampel makanan sudah dikirim ke Labkesda oleh pihak Polsek untuk dianalisa. Sampel makanan itu berupa Mie, tempe oreg, telur rebus, dan rendang kambing,” katanya.
Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten Lebak melakukan penelitian beberapa sampel makanan yang diduga menjadi penyebab puluhan warga di Cijaku keracunan.
“Benar, hari ini baru dimulai proses tahapan penanaman ke media selektif,” kata Staf Labkesda Lebak, Taufik Hermawan.
Menurutnya, proses tersebut untuk mengetahui bakteri apa yang tumbuh sehingga mencemarkan makanan.
“Hasil reaksinya bisa sekitar tiga hari. Jadi belum ada hasilnya karena masih proses penanaman ke media selektif,” tandasnya.
(CR-01/PBN)
Discussion about this post