CILEGON, BANPOS – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Kota Cilegon, menyoroti 10 janji kampanye Walikota dan Wakil Walikota Cilegon Helldy Agustian dan Sanuji Pentamarta, yang digaungkan saat Pilkada 2020 lalu, melalui refleksi di penghujung tahun 2021 dan menyambut tahun 2022.
Pada refleksi akhir tahun 2021 selama periode pemerintahan Walikota dan Wakil Walikota Cilegon Helldy-Sanuji, DPC Gerindra Kota Cilegon menyoroti beberapa janji kampanye yang dinilainya masih jauh panggang dari api atau dengan kata lain belum terealisasi dan tidak sesuai dengan yang dijanjikan.
Sekretaris DPC Gerindra Kota Cilegon Faturohmi menyampaikan, janji kampanye yang digaungkan Helldy Sanuji pada Pilkada 2020 lalu, beberapa dinilainya tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan.
Faturohmi mengatakan, salah satu contoh masalah program 25.000 lapangan kerja yang sampai saat ini masih terlihat sulit direalisasikan oleh Walikota dan Wakil Walikota Cilegon.
“Hal tersebut dapat dilihat dari masih belum turunnya jumlah Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Cilegon yang masih stagnan di 12,69%. Bahkan ditengah situasi pandemi Covid-19 kemungkinan angka tersebut berpotensi mengalami kenaikan. Meski belum banyaknya terjadi PHK sepanjang 2021,” kata Faturohmi.
Faturohmi yang juga menjabat Ketua Komisi II DPRD Kota Cilegon itu menuturkan, selain terkait janji kampanye pada program 25.000 lapangan kerja, DPC Gerindra Kota Cilegon juga menyoroti terkait soal realisasi dan transparansi pelaksanaan program beasiswa full sarjana.
“Kemudian, persoalan lain yang masih perlu mendapat koreksi adalah terkait realisasi program beasiswa full sarjana yang belum maksimal, termasuk soal transparansi pelaksanaannya,” tuturnya.
Selain persoalan tersebut, Faturohmi juga menyoroti persoalan lain yang tidak kalah penting menurut yakni di bidang sosial, dimana masih lemahnya integrasi data penerima bantuan sosial, sehingga tumpang tindih data masih terjadi yang akhirnya belum tepat sasaran.
“Dibagian lain, permasalahan yang sampai saat ini belum ada upaya signifikan adalah masalah penanganan banjir, dimana beberapa titik lokasi yang berpotensi terdampak banjir, masih belum ada tindakan serius dari pemerintah daerah. Sehingga belum lama ini pun masalah banjir masih menghantui sebagian besar masyarakat Cilegon,” tuturnya.
Discussion about this post