CILEGON, BANPOS - Badan Kepegawaian Pelatihan dan Pendidikan (BKPP) Kota Cilegon mencatat belasan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon yang mengajukan perceraian pada 2021. Kepala Bidang (Kabid) Pengadaan, Pemberhentian, Pembinaan Kesejahteraan, dan Administrasi pada BKPP Kota Cilegon Budhi Mustika mengatakan, berdasarkan data yang dimiliki sejak Januari hingga Desember 2021, ada 10 ASN perempuan dan 3 ASN laki-laki yang mengajukan cerai ke BKPP Kota Cilegon. Salah satu penyebab utama terjadi perceraian yaitu, persoalan ekonomi serta keberadaan pihak kedua atau perusak rumah tangga bisa dibilang juga pelakor. “Sebenarnya yang mengajukan perceraian ini ada 14 orang. 10 orang dari ASN perempuan dan 3 dari ASN laki-laki. 1 ASN berhasil kami selamatkan dari perceraian,” kata Budhi belum lama ini. Lebih lanjut, Budhi menjelaskan, para ASN yang mengajukan perceraian didominasi guru. Kata dia mereka mengajukan perceraian ini karena telah tingginya honor sertifikasi dan gaji yang tinggi. Sehingga, para ASN berstatus guru ini berani mengajukan perceraian ke BKPP Cilegon. “Memang karena gaji istrinya tinggi dan punya sertifikasi yang tinggi juga membuat mereka berani mengajukan perceraian. Setelah beberapa tahun kemudian, ketika si ibu guru mendapatkan sertifikasi, suaminya jadi tidak percaya diri," terangnya. Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada seluruh ASN di Lingkup Pemkot Cilegon untuk mengikuti aturan dan kode etik Korpri dan Jiwa Korsa. “Setiap rumah tangga pasti akan mendapatkan masalah. Karena itu bagi PNS, menjaga keharmonisan rumah tangga adalah sebuah kewajiban. Itu sesuai kode etik Korpri dan Jiwa Korsa," katanya. Hal senada dikatakan Kasubid Pembinaan Kepegawaian pada BKPP Kota Cilegon Muhamad Arfan. Ia mengatakan ada salah satu ASN kembali rujuk. Karena alasannya bukan karena faktor ekonomi melainkan adanya pihak ketiga yang membuat rumah tangga terganggu. "Jadi ada pihak ketiga, si suami selingkuh. Setelah dipanggil ke kantor, si suami berjanji untuk berhenti selingkuh. Ia juga tidak akan melakukan hal sama di kemudian hari," tutupnya.(LUK)<!--nextpage-->
Discussion about this post