Menanggapi hal itu, Manajer SDP PT Lotte Chemical Indonesia, Nurman mengaku akan membantu nelayan yang terdampak aktivitas Lotte.
“Insyaallah akan kita bantu. Kita akan mengajukan bantuan kadeudeuh,” kata Nurman saat ditemui di lokasi Pantai Tanjung Peni.
Pada dasarnya, pembuangan pasir di lahan Warnasari milik Pemkot Cilegon itu telah disepakati dengan Pemkot Cilegon di era kepala daerah sebelum Walikota dan Wakil Walikota, Helldy Agustian-Sanuji Pentamarta memimpin.
Kala itu, pengelola lahan Warnasari yakni PT Pelabuhan Cilegon Mandiri (PCM) memohon agar Lotte jika kelebihan pasir bisa menghibahkan pasir untuk menguruk lahan Warnasari.
“Awalnya dari walikota yang dulu minta pasir untuk meratakan tanah. Dan kebetulan dari kita, di lahan kita sudah settle (padat). Karena PCM mau, kita berikan disitu. Jadi itu bentuk koordinasi swasta dengan BUMD saja,” bebernya.
Mengenai kompensasi kepada nelayan, selain dari perusahaan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan PCM untuk membantu hal yang sama kepada nelayan.
“Nanti dikoordinasikan juga dengan PCM. Kalau kita kan karena diminta bantuan untuk uruk, di lahan Warnasari, jadi kita urug. Kita paham di situ (Lahan Warnasari) ada tanaman dari para nelayan, makanya kita nanti koordinasi lagi dengan PCM,” tandasnya.
Diketahui selain tanaman nelayan yang tergusur ada sejumlah tanaman mangrove juga yang akan tergusur adanya aktivitas tersebut.(LUK/PBN)
Discussion about this post