Sementara itu Ketua Umum Kesti TTKKDH Wahyu Nurjamil mengatakan, tradisi keceran merupakan tradisi khas Kesti TTKDH yang dilakukan di seluruh perguruan/kepengurusan Kesti TTKKDH di seluruh Indonesia setiap satu tahun sekali. “Digelar setiap bulan Mulud (Maulid Nabi Muhammad SAW), dan malam ini adalah puncaknya yang digelar langsung oleh pengurus pusat,” kata Wahyu.
Untuk diketahui, tradisi keceran Kesti TTKKDH adalah tradisi ditetesinya mata, hidung dan mulut anggota perguruan Kesti TTKKDH oleh air khusus yang telah diberikan doa-doa oleh para sesepuh perguruan tersebut. Usai ditetesi air khusus tersebut, anggota perguruan kemudian melakukan ritual rujakan dimana mereka memakan atau meminum khusus yang terdiri dari 7 macam untuk setiap makanan dan minumannya. Terakhir para anggota perguruan melakukan ritual gembrungan atau saling memijat tangan dan kaki yang sering mereka pergunakan untuk bertarung. Tidak sampai di situ, ritual keceran ini ditutup dengan aksi pencak silat khas TTKDH yang diiringi alat musik tradisional pencak silat.(RUS/AZM)
Discussion about this post