Diketahui sebelumnya, ratusan Pendekar Banten melakukan aksi unjuk rasa di depan pabrik PT Chandra Asri Petrochemical yang berlokasi di Kelurahan Gunung Sugih, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Jumat (5/11).
Ratusan pendekar meminta kerjasama dengan PT Chandra Asri Petrochemical dalam pengelolaan limbah plastik yang dihasilkan pabrik kimia itu. Diketahui, ratusan pendekar itu tergabung dalam LAPBAS atau Laskar Pendekar Banten Sejati.
Hasil pantauan di lapangan, ratusan anggota LAPBAS tiba di depan pabrik PT Chandra Asri Petrochemical sekira pukul 10.30 WIB. Massa mendapatkan pengawalan ketat dari pihak kepolisian. Pengamanan sendiri dilakukan oleh personel Polri Polda Banten dan Polres Cilegon serta Polsek Ciwandan. Petugas keamanan juga menurunkan kendaraan water Cannon dan kendaraan taktis.
Salah seorang korlap Doddy Wijaya mengatakan, kedatangan ratusan anggota LAPBAS ke PT Chandra Asri Petrochemical menuntut kerja sama pengelolaan limbah. “Kita menuntut pengelolaan limbah ke Chandra Asri. Karena kami sebagai warga lokal selama ini tidak pernah dilibatkan oleh perusahaan super power ini,” ujarnya di lokasi.
Dikatakan dia, alasan pihaknya ingin bekerja sama dengan PT Chandra Asri Petrochemical karena untuk pemasukan khas organisasinya karena selama ini kegiatan sosial organisasi membutuhkan dana.
“Karena kan setiap organisasi melaksanakan kegiatan sosial membutuhkan dana, kami meminta kerja sama ini untuk pemasukan uang khas organisasi kami,” ujarnya.
Hal senada dikatakan oleh Sekjen DPP Lapbas Guntur, pihaknya melaksanakan aksi tersebut menuntut supaya Chandra Asri Petrochemical dapat bekerja sama dengan warga anggota LAPBAS yang berada di ring satu perusahaan. “Supaya warga sini yang menjadi anggota LAPBAS bisa bekerja sama dengan perusahaan kimia ini. Selama ini mereka tidak diperhatikan oleh perusahaan,” ujarnya.
Dikatakan Guntur, saat ini massa demo murni anggota LAPBAS dan ini seluruhnya tergabung se-Banten dan bahkan se Indonesia. “Ini sebenernya masih banyak yang di jalan sedang menuju ke lokasi, hari ini harus ada keputusan dari perusahaan. Jika tidak kita akan tetap disini dengan massa sebanyak ini,” tandasnya. (LUK/RUL)
Discussion about this post