“Kami melihat tidak ada hubungannya dengan pengaturan skor. Itu hanya soal hubungan yang kurang harmonis antara pelatih dengan manajer,” pungkasnya.
Manajer Perserang, Babay Karnawi mengaku menerima putusan komdis. Dia mengapresiasi kinerja komdis yang memutuskan persoalan dugaan match fixing yang melibatkan mantan pemainnya dengan cepat.
“Tentunya kami bersyukur persoalan ini cepat selesai. Kami mengapresiasi komdis bekerja cepat, sehingga kami bisa kembali fokus menatap sisa laga Liga 2 di Grup B,” kata manajer yang kerap disapa Jibay itu.
Soal Putut Widjanarko yang diputuskan tidak bersalah, Babay juga menerima keputusan itu. Menurutnya, sejak awal Perserang tidak menuduh Putut maupun pemain melakukan praktik Match Fixing. Yang dijadikan landasan pemecatan Putut adalah tidak melaporkan adanya dugaan match fixing kepada manajemen meskipun sudah mengetahuinya beberapa hari jelang pertandingan melawan Badak Lampung FC.
Babay membenarkan pengunduran diri yang dilakukan Putut. Namun, pengunduran diri dilakukan sepihak melalui pesan Whatsapp kepada manajer. Sehingga, manajemen belum memutuskan menerima atau tidak pengunduran diri tersebut.
Di sisi lain, Putut juga sudah meninggalkan mess pelatih perserang, sebelum mengkonfirmasi dugaan pengaturan skor yang dilaporkan sejumlah pemain kepadanya.
“Ketika manajemen akan mengkonfirmasi peristiwa itu kepada pemain dan tim pelatih, pelatih kepala justru meninggalkan Kota Serang. Kami menilai hal itu salah, sehingga keputusan rapat manajemen adalah menolak pengunduran diri pelatih kepala dan melakukan pemecatan,” kata Jibay.
Jibay juga berharap apa yang menimpa Perserang bisa menjadi yang terakhir dalam persepakbolaan di Indonesia. Menurutnya, praktik-praktik seperti itu merusak integritas sepakbola itu sendiri dan merugikan semua pihak, termasuk seluruh pecinta sepakbola Indonesia.
“Match fixing adalah pelanggaran terbesar dalam dunia olahraga dan harus diperangi bersama. Apabila kita mengetahui adanya Match fixing, tetapi dengan sengaja diam, melakukan pembiaran dan tidak melaporkan adanya Match fixing, juga suatu kesalahan yang besar,” tegas Jibay.
Discussion about this post