SERANG, BANPOS- Beredar flyer di media sosial bahwa pada 19 November mendatang, Waria se-Provinsi Banten akan menggelar pemilihan Miss Waria 2021-2022. Gelaran tersebut rencananya akan dilaksanakan di Gedung Catur yang berada di perbatasan Kota Serang dengan Kabupaten Serang.
Hal tersebut sontak membuat masyarakat geram. Sebab, Provinsi Banten merupakan provinsi yang agamis, bahkan terkenal sebagai daerah sejuta santri dan seribu kiyai. Sehingga, gelaran tersebut dinilai mencoreng nama Banten.
Seperti yang disampaikan oleh Ketua Federasi Mahasiswa Islam (FMI) Banten, Riyadus Sholihin. Ia menegaskan bahwa rencana pelaksanaan pemilihan Miss Waria telah melecehkan warga masyarakat Banten.
“Kami selaku masyarakat dan mahasiswa Islam di Banten merasa sangat terlecehkan akan adanya kegiatan Miss Waria Banten 2021-2022. Karena, Banten merupakan wilayah yang mayoritas warganya beragama Islam dan memiliki julukan sebagai Seribu Ulama dan Sejuta Santri,” ujarnya, Rabu (3/11/2021).
Ia pun meminta kepada seluruh pihak terkait, agar pelaksanaan pemilihan Miss Waria Banten tersebut dapat digagalkan. Sebab, hal itu akan sangat buruk terhadap citra Provinsi Banten.
“Sehubungan hal tersebut kami dari FMI Banten meminta kepada pihak terkait agar segera bertindak untuk membatalkan kegiatan acara Miss Waria Banten 2021-2022 tersebut. Ini sangat memalukan,” tuturnya.
Formateur Ketua Korps HMI Wati (Kohati) Serang Raya, Tia Meilita, mengatakan bahwa kegiatan tersebut jika dibiarkan seolah-olah mengamini perilaku yang menyalahi kodrat. Ia menuturkan, seharusnya pemerintah bertindak tegas akan adanya rencana penyelenggaraan pemilihan Miss Waria Banten tersebut.
“Acara macam apa itu, seolah mendukung seseorang yang keluar dari kodratnya sebagai laki-laki. Seharusnya waria tidak diberikan ruang gerak untuk menyelenggarakan kontes Miss Waria, karena itu tidak sejalan dan bertentangan dengan kodratnya sebagai laki-laki,” ujarnya.
Ia mengkhawatirkan, apabila pemilihan Miss Waria tersebut benar-benar diselenggarakan, maka dapat memicu munculnya waria-waria baru karena merasa diberikan ruang dan diterima oleh publik.
Discussion about this post