“Kondisi ini sangat merugikan Perserang, tapi kami tetap harus berani dan tidak memberi toleransi terhadap hal-hal yang bisa merusak integritas sepakbola. Dan semua ini kami laporkan agar memberi efek jera kepada pihak-pihak yang ingin merusak integritas sepakbola,” tegas Jibay.
“Kami berterima kasih kepada pemain dan ofisial Perserang dan juga Balsing, yang turut serta memerangi hal-hal yang merusak integritas sepakbola,” imbuhnya.
Selanjutnya, Jibay mewakili seluruh manajemen Perserang mengajak seluruh elemen suporter dan masyarakat Serang untuk mendukung Perserang serta menjadikan kejadian ini sebagai titik awal untuk Serang Bangkit.
“Kami memohon doa dan dukungan kepada seluruh masyarakat Serang agar Perserang bisa meraih hasil sesuai harapan dalam panjutan Liga 2 musim ini,” pungkas Jibay.
Sementara itu, Kapten Perserang, Idang Novriza Ali mengaku terkejut dengan situasi yang terjadi di tubuh Perserang. Namun, pemain bertahan itu menyerahkan seluruh keputusan kepada manajemen Perserang. Sebagai pemain, Idang menyatakan, dirinya bersama punggawa Perserang lainnya hanya akan fokus pada pertandingan yang akan dihadapi.
“Pekan depan kita harus menjalni putaran kedua dengan menghadapi PSKC Cimahi, kita akan fokus mempersiapkan diri untuk menghadapi pertandingan itu. Sedangkan urusan pemain yang akan dipertahankan atau tidak, itu urusan manajemen,” singkat Idang ketika dikonfirmasi, kemarin.
Terpisah, mantan Pelatih Perserang membantah dirinya terlibat dalam praktik pengaturan skor. Dia mengaku tidak dipecat, emlainkan mengundurkan diri dari Perserang. Pengunduran dirinya juga tidak terkait dengan isu praktik pengaturan skor yang melibatkan anak asuhnya.
“Memang saya mendapat informasi ini (tentang dugaan pengatraun skor, red) dari salah satu pemain. Tetapi info ini saya keep karena saya berpikiran sebagai pelatih waktu itu kita harus fokus lawan Badak Lampung dan tidak mau terjadi kericuhan dalam team,” kata Putut.
Namun, lanjut Putut, pemikirannya ternyata dianggap salah oleh managemen dan dikiranya menutup-nutupi hal buruk yang terjadi dalam tim.
“Saya tahu info itu beberapa hari sebelum lawan Badak Lampung. Tetapi ternyata pemain sudah mulai bermain curang sejak lawan RANS Cilegon FC,” kata Putut.
Discussion about this post