SERANG, BANPOS - Pemkot Serang akan mengintegrasikan aplikasi Reaksi Atas Berita Warga (Rabeg) dan beberapa aplikasi aduan lainnya di Kota Serang, dengan Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N) Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR!). Hal itu agar segala laporan dari masyarakat, dapat terakomodir dengan baik oleh pemerintah. Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, mengatakan bahwa untuk pelaksanaan integrasi aplikasi tersebut, diperlukan pelatihan bagi para operator. Sebab saat ini, sudah ada beberapa aplikasi pengaduan di Kota Serang. "Tadi itu bimbingan teknis dari kita supaya aplikasi SP4N LAPOR! ini bisa berfungsi maksimal di Kota Serang. Karena kan sudah banyak aplikasi pengaduan, jangan sampai operator kita malah bingung," ujarnya saat diwawancara oleh awak media, Rabu (27/10). Menurutnya, dengan adanya aplikasi SP4N LAPOR! yang akan diintegrasikan dengan aplikasi pengaduan yang ada di Kota Serang, dapat memperluas jangkauan pengaduan masyarakat. Sedangkan untuk teknisnya, ia akan dikerjakan oleh Diskominfo Kota Serang. "Yang paling terpenting menurut saya, apapun aplikasinya, apapun programnya, diharapkan semua operator dan para Kasubag baik di OPD maupun kelurahan dan kecamatan, dapat memaksimalkan hal tersebut," jelasnya. Ia pun menekankan bahwa aplikasi tersebut akan disosialisasikan kepada masyarakat, sehingga masyarakat juga dapat mengawasi kinerja dari pemerintah, khususnya kelurahan dan kecamatan. "Ini harus tersosialisasikan dengan baik kepada masyarakat, sehingga masyarakat tahu bahwa kita memiliki produk aplikasi SP4N LAPOR! ini dan dipadupadankan dengan RABEG," ungkapnya. Sementara itu, Plt. Kepa Diskominfo Kota Serang, Imam Rana Hadiana, mengatakan bahwa untuk saat ini, integrasi antara aplikasi SP4N LAPOR! dan aplikasi kanal pengaduan lokal seperti RABEG, hanya sebatas pada pengelolaannya saja. "Integrasi itu integrasi pengelolaan, karena kalau SP4N LAPOR ini kan dari Kemenpan, kita juga aplikasi lokal Rabeg itu. Jadi ini pengelolaan bersama-sama, saling mengisi," ujarnya. Menurutnya, untuk saat ini belum ada rencana integrasi secara sistem. Sehingga, baru dilakukan sinergi aplikasi saja, meskipun tidak menutup kemungkinan akan ada integrasi sistem. "Jadi disinergikan, bukan digabung. Tapi tidak menutup kemungkinan akan diintegrasi dengan gabung, maka harus ada kajian tersendiri," tandasnya.(DZH/ENK)<!--nextpage-->
Discussion about this post