TANGERANG, BANPOS – Diduga ada permainan oknum yang melakukan rekrutmentfee didalam perusahaan, Sejumlah warga Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang yang tergabung dalam Komunitas Mengurangi Nganggur (Komeng) melakukan aksi Unjuk Rasa (Unras) didepan gerbang PT. Chingluh Indonesia.
Koordinator aksi, Asep Harisman mengatakan, dalam akasi Unras tersebut, pihaknya hanya menyampaikan aspirasi masyarakat yang ingin bekerja di PT. Chingluh Indonesia. Pasalnya, warga sudah berkali-kali melamar namun tidak pernah diterima dengan alasan tidak lulus test dan tidak memiliki pengalaman bekerja.
“Ada kejanggalan dalam mekanisme penerimaan calon tenaga kerja. Karena dinilai tidak transparan dan adanya praktek rekrutmentfee yang dilakukam oknum perusahaan tersebut. Dengan kata lain, jika ingin bekerja harus bayar,” kata Asep Harisman kepada wartawan, Selasa (26/10).
Karena tidak ada respon dari pihak perusahaan, akhirnya setelah melakukan aksi unras, perwakilan warga mendatangi kantor Desa Telagasari untuk melakukan mediasi atau musyawarah dengan pihak pemerintahan desa setempat.
Tujuan mendatangi pemerintah desa tersesbut, karena ada pemberitahuan dari pihak perusahaan bahwa PT. Chingluh Indonesia sudah bekerjasama dengan pihak pemerintahan desa terkait dengan rekrutment.
“Katanya pada hari Rabu (20/10) lalu ada kesepakatan antara perusahaan dengan desa, terkait perekrutan karyawan diserahkan kepada pihak desa,” ungkapnya.
Saat awak media akan melakukan wawancara dengan pihak perusahaan, salah satu security, Dwi Prasetyo tidak memberikan izin karena aksi tersebut hanya sebentar dan tidak ada apa-apa. “Kalau dari media tidak bisa (konfirmasi ke pihak pabrik). Aksinya tidak ada apa-apa. Cuma sebentar saja,” katanya. (DHE/RUL)
Discussion about this post