“Ketika keinginan, aspirasi serta usul dibungkam bahkan ditolak tanpa adanya kejelasan kita akan menggelar konsolidasi dengan pemuda Gerem untuk bersikap,” ungkapnya.
Pengangguran ini menjadi persoalan sosial yang berat, terlebih kata Imam, pihaknya tidak mau masyarakat Gerem hanya kebagian debu dan polusinya saja. “Kalau sakit masyarakat tidak bekerja mau berobat pakai apa?, kita tidak di cover BPJS tenaga kerja orang tidak bekerja,” tegasnya.
Dikatakan dia, dalam suatu masyarakat demokratis, ruang publik menjadi aspek yang sangat penting terutama bagi mereka yang termarjinalkan dan hanya menjadi objek pembangunan. “Ketika ruang aspirasi formal tidak diberikan akses kepada kami selaku perwakilan pemuda untuk menuntut hak atau sekadar menyampaikan pendapat, maka kita dapat menciptakan ruang sendiri untuk menuntut hak sosial-politik kami,” tandasnya.
Ketua Komisi II DPRD Kota Cilegon Faturohmi amat menyayangkan pelaksana proyek apabila dalam pelaksanaannya tidak melibatkan masyarakat sekitar. “Kalau memang projek itu tidak mengutamakan sumberdaya manusia dari sekitar lingkungan tentu kita amat sayangkan tapi secara persisnya saya belum tahu informasinya,” kata Faturohmi kepada BANPOS saat dikonfirmasi, Minggu (24/10).
Politisi Partai Gerindra ini mengingatkan kepada perusahaan maupun pelaksana proyek agar masyarakat sekitar dilibatkan dalam pekerjaan. “Kalau memang masyarakat sekitar belum terakomodir ya kita minta supaya pelaksana proyek itu melibatkan masyarakat sekitar, itu yang paling penting. Salurannya bisa lewat manapun termasuk kelurahan, banyak lembaga-lembaga ditingkat kelurahan yang bisa diajak bicara,” katanya.
“Intinya kalau saya secara umum menegaskan bahwa kalau memang betul bahwa PT Taise itu tidak mengakomodir tenaga kerja lokal, tenaga kerja dari lingkungan sekitar ya itu amat kita sayangkan idealnya lingkungan sekitar dilibatkan, diakomodir,” tandasnya.
Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta meminta kepada semua industri yang ada di Kota Cilegon untuk mengutamakan para pekerja lokal khususnya orang Cilegon. “Perusahaan-perusahaan harus memberi porsi mayoritas kepada tenaga kerja lokal terus komitmennya harus dibangun,” tegas Sanuji.
Discussion about this post