Ketua Himpunan Mahasiswa Gunung Kencana ini menyatakan, respon dari WBP sangat baik. Ia mengaku, awalnya sempat grogi, namun setelah berjalan selama empat hari, dia dan rekan-rekannya sudah dapat beradaptasi dengan kondisi di lapas.
“Yang paling berkesan adalah, ternyata semangat WBP sangat tinggi untuk belajar. Bahkan sampai ada yang mengajak berfoto untuk kenang-kenangan bahwa di lapas itu dapat pelajaran,” ujar Angga.
Ia berharap, dengan PLP di Lapas Rangkasbitung, pihaknya dapat turut serta berkontribusi dalam mengentaskan buta aksara di Lebak, khususnya di Lapas Rangkasbitung.(WDO/PBN)
Page 2 of 2
Discussion about this post