Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Febby Rizky Pratama menjelaskan, berdasarkan perhitungan kerugian akibat banjir diperkirakan sebesar Rp4,8 miliar.
“Berdasarkan perhitungan, kerugian diperkirakan sekitar Rp4,8 miliar. Ini sudah dilaporkan ke pemerintah daerah,” katanya, Rabu (15/9).
Menurutnya, kerugian itu dihitung melihat bagaimana kerusakan infrastruktur, kerusakan peralatan rumah tangga yang terendam akibat banjir. Kerugian terbesar itu didominasi oleh aktivitas ekonomi yang lumpuh akibat banjir, seperti warga tidak bisa bekerja karena banjir dan aktivitas ekonomi lainnya yang berhenti atau tidak bisa dilakukan karena dampak dari banjir.
Pihaknya bersama Dinas PUPR dan Dinas Lingkungan Hidup ungkap Febby, telah bergerak melakukan pembersihan sampah di drainase yang menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya banjir.
“Dari kemarin sudah dilakukan, ya kita antisipasi agar tidak terjadi, dan kalau pun banjir bisa lebih cepat surut,” ungkapnya.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umun dan Perumahan Rakyat Kabupaten Lebak Irvan Suyatupika mengatakan, Dinas PUPR hanya terlibat dalam penelusuran penyebab terjadinya banjir tidak masuk pada hitungan kerugian akibat banjir.
“Soal kerugian BPBD yang menghitung. Enggak, kita hanya menelusuri penyebabnya dan menentukan rencana jangka pendek dan jangka panjang,” katanya.
Pada bagian lain, Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah II mengingatkan Pemprov Banten tentang potensi terjadinya bencana yang masih mengintai. Masyarakat juga diminta waspada bencana banjir di wilayahnya.
Dalam rilisnya, BBMKG Wilayah II menjelaskan, awal musim penghujan di Banten tahun ini diperkirakan pada bulan September 2021. Perkiraan BMKG awal musim hujan di Banten di Wilayah Kabupaten Lebak lalu bulan selanjutnya disusul Kabupaten Pandeglang, begitu juga dengan Kabupaten Serang bagian Selatan, Kota Serang bagian Selatan, Kabupaten Tangerang bagian Selatan dan sebagian besar Kota Tangerang Selatan.
Sementara pada Bulan November giliran Kabupaten Serang bagian Utara, Kota Serang bagian Utara dan Kota Cilegon, Kabupaten Tangerang bagian Tengah, Kota Tangerang yang diprakirakan memasuki awal musim penghujan. Untuk Pesisir Utara Kabupaten Serang dan pesisir Utara Kabupaten Tangerang diprakirakan memasuki awal musim penghujan pada Bulan Desember Dasarian II.
Forecaster BBMKG Wilayah II, Septina Resha Trinanda menyampaikan, untuk beberapa hari ini terdapat hujan deras di beberapa wilayah di Banten karena dipicu oleh faktor cuaca regional yang cukup aktif di wilayah Banten.
“Cuaca regional yang cukup aktif di wilayah Banten, diantaranya MJO (madden julian oscillation) dan konvergensi (daerah pertemuan massa udara),” katanya.
Dirinya juga menyampaikan, BBMKG memperkirakan konsisi hujan lebat yang menyebabkan beberapa wilayah di Banten mengalami banjir akan berlangsung beberapa hari kedepan.
“Kondisi hujan beberapa hari terakhir juga diprediksi masih akan terjadi hingga beberapa hari kedepan, namun perlu diwaspadai adanya peningkatan intensitas curah hujan di wilayah Banten selama 3 hari kedepan,” ujarnya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari masyarakat, beberapa daerah seperti Kota Serang, Kabupaten Pandeglang, dan Tangerang Raya terdapat beberpaa titik banjir di wilayah tersebut, bahkan di Lebak dan Kota Serang dikabarkan ada beberapa masyarakat yang hanyut ke sungai.(CR-01/RUS/PBN/ENK)
Discussion about this post