SERANG, BANPOS– Cakupan vaksinasi di Kabupaten Serangmasih rendah. Dinkes Kabupaten Serang mencatat data hasil vaksinasi yang dilakukan baru mencapai 9,3 persen. Namun, belakangan muncul data dari pusat bahwa sudah mulai terpisah dari Primary Care (P-Care) Vaksinasi COVID-19 Kodim, Pemda, Polri berdasarkan KTP Kabupaten Serang.
Hal itu terungkap dalam rapat evaluasi vaksinasi di Kabupaten Serang di Aula KH Syam’un Setda, Selasa (31/8). Hadir dalam kesempatan tersebut, Dandim 0602/Serang Kolonel Inf Soehardono, perwakilan dari Kodim 0623/Cilegon, Lanal Banten, Polres Serang, Polres Serang Kota, Polres Cilegon, Kepala Dinkes Kabupaten Serang, Agus Sukmayadi dan Kepala Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfosatik), Anas Dwi Satya Prasadya dan perwakilan dan klinik.
Wakil Bupati Serang, Pandi Tirtayasa mengatakan saat ini pihaknya tengah fokus pada target vaksinasi dengan mengintegrasikan data vaksinasi yang dilakukan TNI dan Polri. Mengingat, sampai saat ini Pemkab Serang hanya berpatokan data vaksinasi yang dilakukan Dinkes.
“Ternyata data yang sudah divaksin warga Kabupaten Serang 21 persen, baik dilakukan Kodim, Polres atau institusi lain. Itu untuk dosis pertama, sedangkan target kita kalau hitung 70 persen dari 1,6 juta berarti target 1.250 juta,” ujarnya.
Ia menjelaskan, apabila angka 1,2 juta penduduk baru tercapai diangka 21 persen, berarti masih ada kisaran 1 juta penduduk yang harus divaksinasi tahap awal. Meski demikian, pihaknya belum membicarakan vaksinasi tahap dua.
“Kita tahap satu saja baru 21 persen, berarti masih ada sekitar 80 persen lagi atau 1 juta penduduk,” ucapnya.
Oleh karena itu, Pemkab Serang mendiskusikan hal tersebut bersama unsur TNI dan Polri. Menurutnya, dengan integrasi dan dilakukan vaksinasi secara bersama-sama, maka angka 1 juta penduduk yang belum mendapatkan vaksin, akan selesai dilakukan minimal 5 sampai dua bulan.
“Sehingga kita akan tercapai suasana herd imunity. Karena katanya kalau 70 persen warga komunitas sudah divaksin itu akan terbangun herd immunity, makanya kita coba untuk mencapai apa yang harus dilakukan,” tuturnya.
Pandji menyebut, guna mencapai target, pertama-tama yang perlu dilakukan adalah pembentukan tim vaksinasi yang mengintegrasikan semua komponen. Berdasarkan SK Bupati Serang, nanti akan dibentuk tim vaksinasi dengan basis sasarannya adalah kecamatan dan desa, serta melibatkan TNI dan Polri.
“OPD pastikan jadwalnya, karena vaksinasi bukan hanya tugas Dinkes saja, tapi OPD, Camat, dan Kades wajib giring masyarakat melaksanakan vaksinasi,” tegasnya.
Kemudian yang kedua, Pandji meminta inventarisasi ketersediaan tenaga kesehatan (nakes). Pihaknya pun akan meminta bantuan klinik swasta, yang saat ini ada masukan 92 orang nakes vaksinator klinik swasta yang siap membantu vaksinasi di Kabupaten Serang.
“Makanya kita minta, kalau semua andalkan nakes yang ada di Dinkes jelas kita kekurangan, disamping tenaga kesehatan di Puskesmas dia punya tugas pokok juga harus membantu vaksinasi instansi lain,” katanya.
Ia mengaku, vaksinasi merupakan program nasional. Sehingga semua komponen dilibatkan untuk melaksanakan vaksinasi. Karena pemerintah pusat menilai, kalau hanya mengandalkan Pemda, khususnya Dinkes, target waktu maupun jumlah untuk segera divaksinasi seluruh masyarakat Indonesia akan terlambat.
“Makanya pemerintah pusat melibatkan semua institusi termasuk TNI, Polri BIN, Parpol semua melaksanakan vaksinasi,” terangnya.
Pandji mengatakan, untuk dosis vaksin baik Pemda, TNI, Polri dan lainnya, semua mendapatkan alokasi melalui Dinkes Provinsi. Hanya saja saat ini dilakukan penyusunan bagaimana mengintegrasikan semua kegiatan vaksinasi, sehingga bisa terlihat hasilnya.
“Hasil kerja dari mereka (TNI, Polri, BIN, Lanal Banten) kita integrasikan berapa (warga) Kabupaten Serang yang sudah vaksin. Kita integrasi data di Kodim, Polres, TNI AU, Parpol dan semua diintegrasikan berapa yang sudah divaksin, karena kami sekarang masih berpegang data yang kami lakukan melalui dinkes,” jelasnya.
Guna melancarkan upaya tersebut, Pandji menyebut yang harus disiapkan adalah ketersediaan vaksin. Oleh karena itu, pihaknya meminta Dinkes untuk membuat terobosan.
“Kalau kita hanya andalkan alokasi Dinkes, kita tidak akan bisa tercapai. oleh karena itu makanya saya minta Dinkes menyiapkan ketersediaan berapa nakes, kesanggupan nakes dalam sehari, tadi sudah disampaikan kalau semua nakes dilibatkan sehari bisa memvaksin 8.300 per hari,” ungkapnya.
Pandji menjelaskan, apabila jumlah vaksinasi 8.300 per hari, per bulan bisa Rp200 ribu. Sehingga angka sejuta bisa dikejar dalam tempo 5 bulan.
“Itulah makanya rapat tadi mengintegrasikan progam nasional agar kita punya langkah yang sama dengan data hasil kerja yang kita integrasikan jadi data yang bisa dipertanggungjawabkan,” tandasnya.
Senada disampaikan Kepala Dinkes Kabupaten Serang, Agus Sukmayadi. Guna mencapai target tersebut, pihaknya akan berkolaborasi dengan TNI dan Polri.
“Sedangkan untuk dosis yang tersedia untuk Kabupaten Serang saat ini sebanyak 120 ribu sasaran,” ucapnya. (MUF/AZM)
Discussion about this post